I Gusti Bagus Damara. (BP/ist)
TABANAN, BALIPOST.com – Kelesuan sektor pariwisata pascapeningkatan aktivitas Gunung Agung dialami juga di Tabanan. Namun, karena Tabanan lebih banyak destinasi wisata, kelesuan ini belum mengarah ke pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal.

Menurut Ketua PHRI Tabanan, I Gusti Bagus Damara, Jumat (8/12), sudah terjadi penurunan jumlah kunjungan yang signifikan. Hanya saja, karena kondisi di Tabanan berbeda dengan Badung yang banyak memiliki hotel berbintang, penurunan jumlah kunjungan belum sampai membuat dirumahkannya karyawan secara besar-besaran.

Baca juga:  WHO Umumkan Pandemik COVID-19, India Hentikan Visa Turis hingga 15 April

“Saat ini diasumsikan tingkat hunian mencapai 15 persen saja,” ujarnya.

Damara melanjutkan penurunan pendapatan pasti ada. Jika dulu menerima uang service saat ini karyawan setidaknya hanya menerima gaji pokok. Namun untuk mengarah PHK besar-besaran belum ada indikasi.

Menurutnya usaha penginapan di Tabanan lebih banyak berupa villa maupun penginapan kecil yang biasanya dikelola oleh keluarga. “Jadi kalau usaha yang dikelola keluarga paling tidak pasti kekeluargaan juga dan tidak ada PHK. Sementara untuk hotel-hotel berbintang masih belum ada kabar PHK,” jelasnya.

Baca juga:  Menjaga Warisan Peradaban Bali

Dunia wisata Tabanan dianggap relatif aman karena lebih banyak memiliki daerah tujuan wisata. Sebab, meski kunjungan wisman menurun masih ada kunjungan domestik. “Kunjungan wisdom terutama yang memakai bus ataupun mobil masih berdatangan. Sehingga usaha wisata masih bisa berjalan,” ujarnya. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *