AMLAPURA, BALIPOST.com – Politisi senior Karangasem, I Nyoman Matal, resmi bergabung dengan Partai Hanura Karangasem. Keputusan mantan Bendesa Seraya ini gabung Hanura cukup mengejutkan, karena sebelumnya Matal sempat menjadi Pengurus Partai Perindo Karangasem, usai cukup lama berkiprah di PDI-P. Sesuai SK, Matal menempati posisi cukup strategis sebagai Ketua Dewan Penasehat DPC Partai Hanura Karangasem.
Perihal bergabungnya Matal ke Hanura dibenarkan Ketua DPC Hanura Karangasem, Ni Luh Purnaminingsih, Minggu (10/12). Menurut Srikandi Karangasem ini, Matal menjadi salah satu pigur besar dari banyaknya tokoh-tokoh Karangasem yang bergabung dengan Hanura. Ini memperlihatkan keseriusan gerakan politik Hanura untuk meramaikan persaingan politik di bumi lahar. Ini cukup menjadi ancaman serius bagi partai-partai besar lainnya di Karangasem. “Beberapa tokoh yang bergabung, ada dari tokoh politik, mantan perbekel hingga bendesa adat. Nama-namanya kita rahasiakan dulu,” tegas politisi asal Banjar Lean, Desa Bunutan, Kecamatan Abang ini.
Meyakini ketokohan dan nama besar Nyoman Matal, Hanura Karangasem pun langsung mempersiapkan politisi senior yang sudah pernah menjadi Ketua DPRD Karangasem hingga legislator di DPRD Provinsi Bali ini, untuk maju sebagai salah satu bakal calon DPRD Provinsi Bali, dalam pemilihan legislatif tahun 2019 nanti.
Dihubungi terpisah, Nyoman Matal membenarkan dirinya bergabung dengan Hanura Karangasem. Sejak tak aktif lagi di PDI-P, Matal mengaku sebelumnya sudah banyak partai-partai besar yang meminangnya untuk bergabung dalam menghadapi agenda politik yang padat dalam dua tahun ke depan. Tetapi, dia akhirnya memutuskan memilih bergabung dengan Hanura. Sempat masuk menjadi Pengurus Partai Perindo Karangasem, sebagai wakil ketua, dia akhirnya memutuskan keluar karena tidak ada kejelasan arah program partai menyambut pileg yang tinggal sekitar 1,5 tahun lagi.
Disinggung soal alasannya bergabung Hanura, dia melihat di dalam partai bentukan Wiranto ini, kini banyak kader-kader muda potensial dengan pemikiran, program dan arah yang jelas. Sehingga, sebagai politisi senior yang sudah berpengalaman, dia ingin turut serta membimbing dan melakukan regenerasi yang matang dalam gerakan politik Hanura. Soal rencana maju dalam pileg provinsi, Matal mengaku sudah mendengar langsung tawaran itu dari Ketua DPC Hanura Karangasem. Tetapi, dia mengaku masih pikir-pikir sebelum mengambil keputusan, sambil melihat peta politik saat ini dan peluangnya.
Sebagai politisi, dia ingin mengingatkan bahwa regenerasi itu penting. Itulah sebabnya, saat menjadi Ketua DPRD Karangasem tahun 1999-2004, dia langsung maju ke pileg provinsi dan berhasil menjadi legislator DPRD Provinsi tahun 2004-2009, sebelum akhirnya memutuskan rehat dari dunia politik karena mendapat mandat sebagai Bendesa Seraya. Pada saat itu, dia juga sudah tiga periode dalam kepengurusan PDI-P Karangasem sebagai Wakil Ketua DPC PDIP Karangasem. “Tak baik menjadi politisi yang memonopoli. Sebab, ini akan menghentikan jalan kader-kader lain yang memiliki potensi,” tegas politisi yang juga sempat menjadi Ketua Badan Pengelola Taman Soekasada Ujung ini. (bagiarta/balipost)