JAKARTA, BALIPOST.com – Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah membenarkan informasi yang beredar tentang beredarnya surat pernyataan Setya Novanto yang mengundurkan diri dari posisinya sebagai Ketua DPR RI serta menunjuk Azis Syamsuddin sebagai pengganti dirinya sebagai Ketua DPR RI yang baru. “Jadi itu adalah tentang status terakhir dari Setnov. Memang ada informasi resmi tapi belum tertulis dari pihak keluarganya bahwa beliau sudah menandatangani surat pengunduran diri (sebagai ketua DPR),” kata Fahri Hamzah keterangan pers di Jakarta, Minggu (10/12).
Saat ini, Azis Syamsuddin menjabat sebagai Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI. Fahri menduga surat pengunduran diri Novanto tersebut sudah dikirim ke Sekretariat DPR tapi belum dibuka dan disampaikan ke pimpinan karena kantor sekretariat tutup di akhir pekan. “Tapi, bentuk fisiknya itu belum kami terima, mungkin karena sekretariat masih tutup. Surat diterima tapi mungkin tidak dibuka, jadi kami menunggu saja. Akan ada kabar yang secepatnya jika bentuk fisiknya diterima,” lanjutnya lagi.
Soal kepastian beredarnya surat, Fahri mengatakan dirinya berani memastikan kebenarannya meski belum diterima pimpinan DPR secara resmi. Menurut politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, dirinya mendapat informasi tentang validasi kebenaran surat itu dari orang-orang di lingkaran terdekat Setya Novanto.
Namun, ia tak menyebut siapa yang nama dimaksud. “Tapi, kabar ini datang dari pihak-pihak resmi yang biasanya mewakili Novanto,” tegasnya.
Merujuk pada UU MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3), pergantian Ketua DPR bisa dilakukan sesuai dengan usulan Fraksi Golkar. Dengan mundurnya Setya Novanto ini, maka posisi Ketua DPR harus ditunjuk langsung oleh DPP Partai Golkar dan kemudian diusulkan oleh fraksi sebagai perpanjangan tangan partai.
Dari kabar yang beredar, Setya Novanto mengungkapkan tentang sikapnya atas dua jabatan yang masih disandangnya yaitu Ketua DPR RI dan Ketua umum Partai Golkar. Untuk posisi Ketua DPR RI, Novanto disebut-sebut sudah legowo melepasnya. Namun, untuk posisi Ketua umum Golkar ia masih tetap mengupayakan memperjuangkannya untuk tetap dapat dipegangnya. (Hardianto/balipost)