Siswa sedang membuat poster dalam kegiatan lomba poster yang digelar untuk menyosialisasikan tanggap bencana di SMPN 2 Amlapura. (BP/ist)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Sebagai daerah yang kini sedang dilanda bencana, Karangasem terus menyosialisasikan tanggap bencana. Salah satunya yang dilakukan di SMPN 2 Amlapura.

Mereka melakukan sosialisasi dengan menggelar lomba poster. Lomba yang melibatkan seluruh perwakilan kelas dari kelas VII, VIII dan IX ini bertujuan untuk memastikan siswa memahami ancaman bencana alam erupsi Gunung Agung.

Tema yang diangkat adalah Tanggap Bencana Gunung Agung. Lewat tema ini, siswa dibebaskan berkreativitas menggambarkan bagaimana tanggap bencana Gunung Agung ke dalam karya posternya. Selain mengisi waktu jeda sekolah, lomba poster seperti ini juga menguji sejauh mana siswa sudah paham soal tanggap bencana. “Lewat lomba ini, kami ingin membantu pemerintah daerah dan lembaga terkait untuk mensosialisasikan tanggap bencana lebih masif kepada siswa di sekolah,” kata Wakasek Kesiswaan SMPN 2 Amlapura, Wayan Widnyana, S.Pd.

Baca juga:  Zona Merah Ini Sumbang Korban Jiwa Terbanyak, Salah Satunya Sulinggih

Setiap kelas diwakilkan dua orang siswa. Total ada 70 peserta lomba yang ikut ambil bagian dalam lomba tersebut. Dari kegiatan lomba ini, satu karya terbaik akan digunakan sekolah sebagai media sosialisasi kepada seluruh siswa di SMPN 2 Amlapura.

Kepala SMPN 2 Amlapura, I Wayan Gede Suastika, S.Pd., M.Pd., menambahkan secara umum kondisi psikologis siswa dalam menghadapi ancaman bencana erupsi Gunung Agung, perlahan sudah membaik. Siswa-siswa yang sebelumnya belajar di luar kota sudah kembali bersekolah di SMPN 2 Amlapura. Banyak hal yang sudah dilakukan SMPN 2 Amlapura dalam membantu mensosialisasikan upaya tanggap bencana ini.

Baca juga:  Cegah Kebakaran Dalam Kegiatan Adat, Unit Damkar Berikan Sosialisasi

Selain penekanan kepada siswa, sosialisasi juga dilakukan kepada orangtua siswa. Jika sudah paham bagaimana caranya menghadapi ancaman tersebut, maka erupsi Gunung Agung tak akan lagi dipandang sebagai sebuah bencana yang menakutkan.

Pada intinya, sosialiasasi tanggap bencana itu menurutnya adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya siswa, agar tahu apa yang harus dilakukan. Ini memang sangat penting, untuk mengurangi jumlah korban jiwa. “Kami menyadari ruang gerak pemerintah daerah dan lembaga terkait dalam melakukan sosialisasi terbatas. Oleh karena itu, kami berinisiatif menyisipkan agenda sosialisasi tanggap bencana dalam berbagai kegiatan sekolah. Salah satunya lomba poster ini,” ujarnya. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Setahun Ratusan Nyawa Melayang di Jalan, Termasuk Pelajar
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *