SINGARAJA, BALIPOST.com – Menyusul hubungan tidak harmonis antara manajemen RSUD dengan dokter fungsional hingga berujung pengaduan ke gedung DPRD Buleleng disikapi serius Wakil Bupati (Wabup) Buleleng dr. Nyoman Sutjidra, Sp.O.G. Dalam waktu dekat, Wabup Sutjidra akan mengevaluasi manajemen rumah sakit itu.
Dikatakan, sebelum puluhan dokter fungsional mengadukan masalahnya ke gedung dewan, pihaknya sudah pernah mengundang para dokter spesialis itu untuk membahas masalah yang terjadi. Dari mediasi itu, terungkap kalau inti permasalahan karena adanya miskomunikasi antara direksi dengan para dokter fungsional di rumah sakit.
“Saya memang sudah pernah undang para dokter fungsional itu. Dari penjelasannya memang koordinasi tidak berjalan dan ketika Komite Medik mengundang direksi untuk koordinasi, malah tidak diiikuti. Kalau dari pengamatan saya 15 tahun duduk di Komite Medik, persoalan ini jarang terjadi,” katanya.
Jika memang keluhan dokter fungsional benar terjadi, ia mengingatkan agar direksi memperhatikan atau menerima aspirasi yang disampaikan. Dengan demikian, koordinasi dan komunikasi yang sempat renggang bisa diperbaiki. “Pemerintah sebagai pemilik rumah sakit wajib mengevaluasi kebijakan direksi. Ini sesuai komitmen mewujudkan pelayanan kesehatan dengan mengikuti regulasi yang ada,” jelasnya.
Pejabat asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini mempersilahkan Komisi IV DPRD Buleleng untuk mendalami pengaduan yang sudah disampaikan dokter fungsional. “Harapan kami dewan juga mencarikan solusi dan bukan mencari siapa salah dan benar. Dengan solusi yang membangun, semua penyelengara di rumah sakit kembali melaksanakan fungsinya dan tetap membangun komunikasi dan koordinasi yang baik sesuai harapan masyarakat,” tegasnya. (Mudiarta/balipost)