SINGARAJA, BALIPOST.com – Seratusan atau tepatnya 128 siswa hasil penelusuran tim posko drop out (DO) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Selasa (12/12) menerima beasiswa. Selain beasiswa, mereka juga menerima bantuan seragam. Bantuan ini diserahkan Wakil Bupati dr. Nyoman Sutjidra, Sp.O.G. didampingi Kepala Disdikpora Buleleng Gede Suyasa di gedung Wanita Laksmi Graha Singaraja.
Dari 128 siswa DO tersebut 105 anak kelas VII SMP mendapat bantuan tiga set pakaian dan beasiswa sebesar Rp 600.000, dan 23 orang siswa kelas VIII SMP diberikan tiga set seragam sekolah dam beasiswa Rp 1,2 juta setiap tahun.
Kepala Disdikpora Gede Suyasa mengatakan, tim posko DO dalam melaksanakan tugasnya dikoordinir oleh masing masing kepala UPP di setiap Kecamatan. Tim posko DO ini menelusuri anak-anak tidak melanjutkan pendidikan karena berbagai alasan.
Dari penelusuran itu, tim membujuk anak tersebut agar bersedia bersekolah. “Ada satu orangtua marah pada tim kita, karena memaksa anak mereka agar mau bersekolah. Sampai ada yang buat surat pernyataan diketahui kelian adat agar tidak didatangi oleh tim. Tantangan menunjukkan bahwa pendidikan harus dibangun bersama-sama, baik kita, orang tua, maupun tokoh masyarakat,” katanya.
Menurut Suyasa, selama ini alasan anak-anak memutuskan DO kebanyakan karena alasan ekonomi, seperti biaya transportasi pergi dan pulang sekolah, ataupun untuk membeli seragam sekolah. Sejumlah persoalan yang dihadapi anak-anak itu diatasi dengan memberikan beasiswa dan seragam sekolah.
Selain membantu meringankan beban sekolah, Suyasa meyakini kalau ratusan siswa termasuk orangtua mereka akan menyebarkan kepada siswa DO lain, sehingga mereka termotivasi untuk bersedia kembali ke sekolah. “Anak-anak itu belum terlambat, kalau tahun depan anak-anak mau sekolah, kita akan sediakan akses. Sekarang juga kita siapkan angkutan gratis,” jelasnya.
Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra, Sp.O.G menyambut positif upaya Disdikpora. Pemerataan pendidikan berupa peningkatan aksesibilitas dan juga peningkatan kualitas pendidikan di Buleleng, menjadi program strategis sesuai kebijakan pemerintah daerah sekarang ini. “Program kami di bidang pendidikan terutama pemerataan pendidikan bisa kita laksanakan. Posko DO ini satu satunya di Bali, jadi belum ada yang jemput bola untuk mencari dan merayu anak-anak yang putus sekolah, baru Buleleng satu satunya dan ini kita dorong agar terus berlanjut,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)