Anak-anak SD diajarkan cara mencuci tangan yang baik untuk pencegahan difteri. (BP/udi)
BANYUWANGI, BALIPOST.com – Wabah difteri yang merebak di Jawa Timur membuat Banyuwangi mulai khawatir. Tak ingin kasus serupa muncul, para siswa di kabupaten ini diajak menggalakkan budaya hidup bersih. Salah satunya, cuci tangan.

Kegiatan cuci tangan massal digelar di SDN 3 Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Rabu (13/12) siang. Sebelum pelajaran, mereka diajak berkumpul di lapangan. Lalu, menggunakan sabun diarahkan cuci tangan.

Tujuannya, mereka diajak hidup bersih dan sehat. Sehingga, terhindar dari ancaman serangan wabah difteri. “Jadi, ini bagian antisipasi merebaknya serangan difteri. Kita ajak siswa SD hidup bersih dengan cuci tangan sebelum jam pelajaran,” kata tim medis Puskesmas Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, drg. Rika Anggraeni.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 Bertambah 10 Orang, Kali Ini Termuda Berusia 25 Tahun

Dijelaskan, pola hidup sehat menjadi salah satu kunci menghindari serangan wabah difteri. Selain, imunisasi. Pola hidup sehat ini menyasar siswa SD, mulai kelas 1 hingga kelas 3. Sebab, umur tersebut rawan terjangkit serangan difteri.

Selain cuci tangan, para siswa diajak menggosok gigi yang baik dan benar. Tujuannya, mereka bisa hidup sehat sejak dini. Menurut Rika, kegiatan sehat ini akan terus menyasar para siswa SD. Sehingga, ancaman penyebaran virus difteri bisa diantisipasi sejak dini.

Baca juga:  Penerbangan Jakarta-Banyuwangi Dibuka Juni

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono mengatakan sepanjang tahun 2015, lima warga Banyuwangi terdeteksi suspect difteri. Namun, hasil laboratorium dari kelimanya, empat dinyatakan negatif. Satu lagi menunggu proses pemeriksaan laboratorium.

Pejabat ini menjelaskan, ada beberapa langkah yang akan dilakukan untuk mengantisipasi merebaknya virus difteri. Salah satunya, mengefektifkan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Imunisasi ini akan digelar bulan Desember ini. Sasarannya, terhadap anak-anak SD kelas 1 dan 2. “Kita akan lakukan secara serentak di Banyuwangi. Dari Dinkes akan mengoptimalkan kinerja puskesmas,” jelasnya. (Budi Wiriyanto/balipost)

Baca juga:  UNESCO Pantau Ijen dan Alas Purwo
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *