penglipuran
Desa adat Penglipuran, salah satu DTW di Bangli yang masih melestarikan bentuk bangunan stil Bali. (BP/dok)
BANGLI, BALIPOST.com – Adanya bencana Erupsi Gunung Agung membuat kunjungan wisatawan di Bangli anjlok. Atas kondisi itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli pesimis dapat memenuhi target pendapatan dari sektor pariwisata yang tahun ini dicanangkan sebesar Rp 22 miliar.

Kabid Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaaan (Disparbud) Bangli I Wayan Merta saat dikonfirmasi, Rabu (13/12) mengungkapkan kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata di Bangli anjlok pascaerupsi Gunung Agung. Merta mengutarakan, kunjungan anjlok mulai dirasakan sejak ditutupnya Bandara Internasional Ngurah Rai. “Jujur dengan situasi seperti sekarang ini, kita pesimis bisa memenuhi target yang ditetapkan. Dan hingga saat ini, baru sekitar 70 persen yang tercapai,” sebut Merta.

Baca juga:  Tenda Darurat Mulai Disiapkan BPBD Buleleng, Ini Lokasinya

Untuk menarik kunjungan ke Bangli, kata Merta, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah melalui pemberian informasi yang benar dan valid kepada travel agen yang ada di luar negeri, konsulat, dan wisatawan dengan memaksimalkan teknologi informasi. Bahwa objek wisata yang ada di Bangli sangat aman untuk dikunjungi.

Selain itu, pihaknya juga melaksanakan event-event seperti yang dilaksanakan di Kintamani belum lama ini. Termasuk, pada 19 Desember nanti juga akan dilaksanakan Penglipuran Village Festival. “Jadi kita harus mempromosikan bahwa objek wisata yang ada di Bangli semuanya aman untuk dikunjungi. Sehingga, dengan promosi yang dilakukan melalui media sosial, diharapkan perlahan wisatawan ramai datang ke Bangli untuk berlibur,” katanya.

Baca juga:  Gianyar Jadi Lokasi Seribuan Pengungsi, Bupati Bharata Pastikan Logistik Mencukupi

Meskipun kunjungan wisatawan ke Bangli anjlok, akan tetapi pihaknya sampai saat ini belum mendapatkan laporan kalau restoran dan hotel yang beroperasi di Bangli melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Apalagi, karyawan yang bekerja di Kintamani merupakan warga lokal. “Untuk di Bangli sendiri belum ada laporan restoran sampai mem-PHK karyawannya. Kalau di luar Bangli kita dengar memang sudah ada hotel maupun restoran yang merumahkan sementara karyawannya,” jelasnya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Puluhan Warga Karangasem Ngungsi di Pekutatan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *