AMLAPURA, BALIPOST.com – Menjelang Natal dan Tahun Baru 2018 (Nataru) Polres Karangasem mulai mempersiapkan diri untuk melakukan pengamanan. Pengamanan Nataru dilakukan dalam Operasi Lilin Agung 2017. Titik fokus kepolisian adalah pada Pelabuhan Padangbai, sebagai pintu masuk Bali Timur.
Kapolres Karangasem AKBP I Wayan Gede Ardana, mengatakan pihaknya baru saja melakukan rapat koordinasi dengan lembaga terkait di Aula Dira Barata Polres Karangasem, Kamis (14/12). Meski dalam situasi menghadapi bencana erupsi Gunung Agung, proses pengamanan tak boleh kehilangan fokus. Sebanyak 142 personil dikerahkan untuk pengamanan pelabuhan. Selain itu, juga pada fokus pengamanan lainnya, seperti tempat ibadah dan jalur-jalur tikus atau pelabuhan-pelabuhan kecil di sepanjang garis pantai Karangasem.
Kapolres menyampaikan keprihatinannya, melihat begitu banyak warga Karangasem yang sedang kesulitan di lokasi pengungsian. Meski demikian, dia menegaskan jajarannya tak boleh larut dalam situasi ini. Namun, harus tetap semangat dalam melindungi dan mengayomi masyarakat. ” Selain pengamanan, kami juga memikirkan bagaimana upaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dalam situasi seperti ini, serta tetap menjaga toleransi antar umat beragama yang sudah terjalin dengan baik,” katanya.
Operasi Lilin Agung akan digelar sejak 23 Desember sampai 1 Januari 2018. Dalam proses pengamanan, khususnya pada kegiatan keagamaan dan pengamanan objek wisata, kapolres meminta dukungan semua komponen masyarakat demi lancar dan suksesnya pelaksanaan Operasi Lilin Agung 2017. Terkait dengan erupsi Gunung Agung, kapolres tetap menyerukan bahwa Bali, khususnya Karangasem masih aman untuk dikunjungi oleh wisatawan. Berkunjung ke Bali tetap aman, asalkan jangan mendekati zona awas atau rawan bencana.
Kapolres menegaskan, daerah yang terdampak erupsi Gunung Agung, hanya daerah yang berada pada delapan kilometer dari puncak kepundan Gunung Agung dan perluasan sektoral sepuluh kilometer.
Dandim 1623/Karangasem Letkol Benny Rahadian dalam pertemuan itu, menegaskan bahwa keamanan, kebhinekaan/toleransi antar umat beragama harus selalu terjaga. Untuk itu, pihaknya mengaku siap membantu jajaran kepolisian. Sehingga kerukunan itu tetap terjalin dengan baik. Dalam rapat koordinasi itu, juga hadir pejabat utama polres, para kasat, para kapolsek dan instansi terkait dalam pengamanan Nataru serta tokoh agama, tokoh adat dan pemuda. (bagiarta/balipost)