SEMARAPURA, BALIPOST.com – Erupsi Gunung Agung di Karangasem berdampak signifikan pada pariwisata di Kabupaten Klungkung. Sejak Gunung Agung mengalami erupsi, tingkat hunian hotel di Klungkung utamanya di Nusa Penida merosot hingga 80 persen.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Klungkung berharap, Gunung Agung yang kini masih berstatus awas tak lagi bergejolak sehingga tingkat hunian hotel bisa kembali terdongkrak pada musim libur Natal dan Tahun yang akan datang. Ketua BPC PHRI Kabupaten Klungkung Wayan Kariana, Rabu (13/12), mengungkapkan saat ini tingkat hunian hotel di Klungkung utamanya di Nusa Penida rata-rata 10-20 persen.
Kondisi ini sudah terjadi sejak Gunung Agung mengalami erupsi November lalu yang berimbas pada ditutupnya Bandara Ngurah Rai selama beberapa hari. “Saat ada kenaikan status September lalu tidak ada pengaruh pada kunjungan wisatawan. Yang berpengaruh, ketika bandara ditutup karena Gunung mengeluarkan abu,” terangnya.
Namun demikian Kariana mengatakan memasuki musim libur Natal dan Tahun Baru yang akan datang ini, sudah mulai ada pemesanan kamar hotel sejak beberapa hari lalu. Hanya saja jumlahnya tidak terlalu banyak. “Sudah mulai ada booking sejak pertengahan bulan ini. Tapi tidak terlalu signifikan. Cuma 10 persenan,” terangnya.
Disebutkan Kariana, sesuai data yagg dimiliki PHRI Klungkung, hotel dan restoran di Klungkung kebanyakan berada di Kecamatan Nusa Penida. Di Nusa Penida jumlah hotel dan restoran yang ada sebanyak 71, sementara di Nusa Lembongan 113, dan di Jungut Batu sebanyak 130 hotel dan restoran. (Dayu Swasrina/balipost)