Suasana di salah satu SPBU yang ada di Bali. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Erupsi Gunung Agung berpengaruh pada penurunan komsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Bali. “Kami akui konsumsi BBM mengalami penurunan. Penurunan ini kami rasakan sejak Oktober dan November 2017,” ungkap Aris Irmi, Sales Executive Retail IX Pertamina Wilayah Bali, Kamis (14/12).

Penurunan konsumsi BBM tersebut terjadi sekitar 20 persen dibandingkan normal. Penurunan yang paling terasa yakni di kawasan rawan bencana (KRB) karena tidak ada aktivitas masyarakat, termasuk juga di daerah-daerah wisata.

Baca juga:  Hadiri Sertijab, Ini Jawaban Koster Ditanya Aktivitas Setelah Tak Menjabat

Kendati demikian, ketersediaan BBM menyambut momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Bali masih dalam kondisi aman. “Kami petakan, stok BBM di Bali masih aman saat menyambut Nataru 2018, mengingat saat ini terjadi penurunan konsumsi akibat aktivitas Gunung Agung tersebut,” katanya.

Konsumsi BBM di Bali rata-rata mencapai 579 kiloliter (KL) untuk jenis premium dalam sehari. Sedangkan pertalite 1.163 KL per hari, pertamax 846 KL, solar 516 KL dan dex series 51 KL.

Baca juga:  85 Persen Tambahan Positif COVID-19 Bali Jenis Transmisi Lokal, 15 Kasus dari Kabupaten Ini

Dengan kondisi tersebut, pihaknya memastikan stok dan pasokan BBM di Bali masih aman hingga akhir tahun. Guna memenuhi kebutuhan masyarakat, pihaknya juga melakukan penambahan stok sekitar 5-10 persen dari konsumsi rata-rata harian untuk menyambut Nataru.

Penambahan stok tersebut biasanya dilakukan di daerah-daerah yang merupakan jalur wisata serta mayoritas penduduknya Nasrani. “Untuk Momen tutup tahun, Bali masih merupakan daerah tujuan wisata, maka dari itu penambahan stok dilakukan meskipun terjadi penurunan konsumsi saat ini,” jelasnya. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Bulan Bahasa Bali Sebulan, Dimulai Awal Februari
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *