DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali Made Mangku Pastika kembali mengundang para konsul jenderal negara sahabat untuk Bali dan menjelaskan keadaan Gunung Agung yang sebenarnya. Menurutnya pertemuan ini cukup penting mengingat pemberitaan terkait aktivitas gunung tertinggi di Bali ini tidak begitu sesuai dengan kenyataan.

Apalagi pemberitaan itu sudah menyebar hingga ke media-media asing, dan sedikit banyak berdampak terhadap jumlah kunjungan wisatawan yang makin sedikit ke Bali. Hal itu Ia utarakan ketika bertemu dengan 34 Konsul Jenderal negara sahabat untuk Bali di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Jumat (15/12).

Dalam pertemuan itu, Ia meminta bantuan para konjen sebagai representatif negara-negara sahabat untuk meyakinkan warganya bahwa Bali sangat aman dikunjungi. “Pemberitaan di media, terutama media asing sudah tidak sesuai dengan kenyataan, mungkin karena padanan bahasa yang kurang pas, seperti kegempaan itu mengacu pada getaran-getaran di gunung, bukan gempa bumi seperti yang diberitakan kebanyakan, atau erupsi saat ini hanya keluar asap putih atau abu. Jadi saya harap anda semua bisa ikut meluruskan pemberitaan kepada warga anda,” jelasnya.

Baca juga:  Tiga Daerah Laporkan Tambahan Puluhan Kasus COVID-19

Ditambahkan Level Awas Gunung Agung hanya berdampak terhadap 8 Km di sekitar Gunung Agung. Sedangkan daerah lain di Bali di luar zona rawan bencana tersebut dinyatakan aman dan tak akan terkena dampak jika Gunung Agung erupsi. Pertemuan yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata AA Gede Yuniartha Putra, Kepala Biro Umum I Gede Darmawa, dan Kepala Biro Humas dan Protokol I Dewa Gede Mahendra Putra.

Bahkan ia mengatakan di Kabupaten Karangasem sendiri 52 desa dari 78 desa dinyatakan aman. Hingga beberapa destinasi wisata di kabupaten itu pun masih tetap aman dikunjungi. “Berita seperti ini menurut saya perlu disebarkan ke seluruh dunia, agar wisatawan merasa aman berkunjung ke Bali,” tambahnya.

Baca juga:  Retribusi PWA Capai Rp84,7 Miliar, Koster Nilai Masih Jauh dari Target

Mengenai kemungkinan ditutupnya kembali bandara karena dampak abu vulkanik, orang nomor satu di Bali itu mengatakan Bandara Ngurah Rai hanya tutup selama 2,5 hari dalam tiga bulan status gunung Agung di level awas. Dan jika terjadi lagi penutupan, Pastika bahkan menegaskan akan berkantor di Bandara untuk memastikan semua yang telah direncanakan berjalan dengan baik. “Semua organ harus berjalan dengan baik termasuk transportasi, hotel, visa, imigrasi semua berjalan baik. Bahkan para konjen saya minta untuk membuka desk di Bandara untuk berkomunikasi dengan warganya, jadi mungkin kita bahasanya kurang pas, lagi panik, ada yang marah-marah dan sebagainya, jadi kita harus buat mereka senang,” jelasnya.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Bali Bertambah di Atas 200 Orang, Ini Tiga Besarnya

Ia menegaskan jika kondisi seperti kemarin terulang, hotel dan transportasi ke bandara terdekat untuk wisatawan akan ditanggung.

Selain itu, Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah pusat akan membantu Pemprov Bali jika kondisi penutupan bandara terjadi lagi. Kementerian Maritim sudah menggelar rapat dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, Kementerian Imigrasi terkait penanggulangan bencana vulkanologi, jika bandara harus ditutup lagi.

Mengakhiri pertemuan itu, Pastika mengatakan kepada para konjen, Bali selalu menyediakan kebahagiaan kepada wisatawan, hingga diharapkan wisatawan pun akan senang berkunjung ke Bali, terlepas dari bagaimana pun kondisi saat ini. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *