IHSG
Ilustrasi. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – BRI menghentikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sejak November 2017. Karena target KUR BRI secara nasional telah tercapai. Tahun ini BRI Kantor Wilayah (Kanwil) Denpasar yang mewilayahi Bali Nusra, telah menyalurkan KUR sebesar Rp 4,6 triliun. Sementara penyaluran KUR di Bali saja mencapai Rp 2,2 triliun dengan jumlah debitur 90.425.

Pimpinan BRI Kanwil Denpasar, Dedi Sunardi mengatakan, dari Rp 2,2 triliun KUR disalurkan untuk kredit mikro Rp 1,9 triliun dan untuk kredit ritel Rp 294 miliar. Dengan NPL masing-masing 0,42 persen dan 0,45 persen. “Penyaluran KUR tahun ini lebih baik dari tahun lalu. KUR tahun ini memang luar biasa sekali, di november penyaluran KUR sudah diberhentikan. Karena kuota target dari pemerintah sudah tercapai,” ujarnya Minggu (17/12) saat perayaan HUT BRI ke-122.

Baca juga:  The Banker Kembali Nobatkan BRI sebagai Bank Nomor Wahid di Indonesia

Dilihat dari target yang diberikan pada BRI Kanwil Denpasar diakui belum tercapai. Karena target untuk BRI Kanwil Denpasar adalah Rp 5 triliun. Namun kuota KUR secara nasional sudah terpenuhi. Hal ini berarti masyarakat sangat membutuhkan dan sangat terbantu dengan KUR. Terbukti dari target penyaluran selesai di bulan November. “Target engga sampai karena kuota sudah habis. Bukan targetnya,” pungkasnya.

Pihaknya menyambut positif rencana pemerintah untuk menurunkan lagi suku bunga KUR. Karena masyarakat sangat membutuhkan KUR. Rencananya suku bunga KUR 7 persen di-launching pada Januari 2018.

Baca juga:  Kurangi Isi Karung, Distributor Beras Ditangkap

Ia berharap dengan suku bunga 7 persen lebih membantu pengusaha lagi. Sosialisasi akan dilakukan setelah pemerintah me-launching. “Mudah-mudahan Januari kalau sudah ada kami langsung sosialisasi,” tandasnya.

Dengan melihat antusias masyarakat dalam mengakses KUR, diprediksikan kuota tahun 2018 lebih dari Rp 100 triliun. BRI yang menyadari proses bisnis perbankan berubah, juga akan melakukan perubahan dengan menerapkan digitalisasi.

Dengan digitalisasi dipercaya lebih mempercepat kinerja bisnis perbankan. “Nanti aplikasinya kalau teman-teman mengerjakan secara manual dibandingkan dengan menggunakan aplikasi, para pekerja bisa mengakses dari aplikasi dan mempercepat aplikasi bisnis, jadi siapaun nanti bisa tahu,” terangnya. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Buka Rekening BritAma, Nasabah Berdonasi Tanam Pohon untuk Kelestarian Lingkungan

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *