BANGLI, BALIPOST.com – Jumlah Dana Desa yang akan diterima Kabupaten Bangli dari Pemerintah Pusat tahun 2018 turun Rp 3 miliar jika dibandingkan tahun ini. Tahun depan, Bangli hanya menerima Dana Desa senilai Rp 52 miliar. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bangli Dewa Riana Putra, Minggu (17/12).
Dia mengatakan, tahun 2017, Dana Desa yang diterima Bangli nilainya mencapai Rp 55 miliar. Salah satu indikator yang menjadi acuan pusat untuk menurunkan nilai Dana Desa Bangli dikarenakan Pemkab Bangli dianggap berhasil menurunkan angka kemiskinan.
Riana menjelaskan, saat ini hanya ada tiga desa di Bangli yang jumlah penduduk miskinnya tinggi dang menjadi atensi afirmasi dari Pemerintah Pusat yaitu Belandingan, Pinggan dan Terunyan. ”Itu yang mendapat afirmasi tiga persen dari jumlah dana yang kita terima. Jadi Rp 52 miliar ini nanti dibagi ke seluruh desa di Bangli, nanti tiga desa ini mendapat Dana Desa lebih besar dari desa-desa lain,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan Riana, tak hanya Bangli, penurunan Dana Desa juga terjadi di kabupaten lainnya, terkecuali yang angka kemiskinannya mengalami kenaikan. Meski nilai Dana Desa diturunkan dari tahun sebelumnya, namun di sisi lain pusat meningkatkan kucuran dana insentif daerah untuk Kabupaten Bangli.
Disinggung mengenai Alokasi Dana Desa (ADD) yang akan dikucurkan Pemkab Bangli untuk seluruh desa di tahun 2018, Riana Putra mengatakan, nilainya mengalami peningkatan dibanding tahun 2017. Tahun ini, ADD Rp 75 miliar. Sementara untuk tahun 2018 nilainya bertambah menjadi Rp 100 miliar.
Menurut Riana, ditingkatkannya ADD sengaja dilakukan Pemkab Bangli untuk memotivasi desa-desa agar berpacu menurunkan angka kemiskinan. ”Inilah akan men-support desa untuk menurunkan angka kemiskinan,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)