BANGLI, BALIPOST.com – Rencana Pemkab Bangli melalui Dinas Perhubungan Bangli untuk memperbaiki Dermga Kedisan, Kintamani pada tahun 2018 terancam batal. Terkendalanya anggaran di sebut-sebut batalnya revitalisasi dermaga yang sudah memiliki Detail Enginering Design (DED) itu.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bangli, I Gede Arta, Selasa (19/12), mengungkapkan, anggaran yang diusulkan untuk perbaikan dermaga yakni sebesar Rp. 7 miliar. Kata Arta, anggaran yang diajukan itu bukan hanya untuk perbaikan satu dermaga semata. Melainkan tiga dermaga yang memang kondisinya sangat memperihatinkan yakni dermaga Kedisan, dermaga di Desa Terunyan, serta dermaga di objek wisata kuburan Desa Terunyan.
“Ketiga dermaga ini memang perlu mendapatkan perbaikan, sebab kondisinya sudah sangat darurat seperti di dermaga Kedisan, mengingat hanya 25 persen dermaga yang bisa digunakan untuk menyeberang. Apalagi dermaga di Desa Terunyan sudah rusak total,” ungkap Gede Arta.
Menurut Gede Arta, sejatinya pihak Dinas Perhubungan Bangli telah mengusulkan anggaran kegiatan ini tiap tahunnya, namun dengan jumlah anggaran daerah yang terbatas, kegiatan akhirnya dipending, untuk diprioritaskan pada kegiatan yang lebih urgent. Seperti perbaikan LPJU yang kerap menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat lantaran telah mati selama satu tahun.
Pria asal Desa Songan, Kintamani ini berharap usulan perbaikan bisa disetujui menggunakan dana Pajak Hotel dan Restoran (PHR) dari Kabupaten Badung dan Denpasar tahun 2018. Hanya saja, apabila disetujui kembali pada waktu pencairan dananya. Jika waktunya terlalu mepet seperti pencairan PHR pada tahun 2017 ini, tentu tidak mungkin cukup digunkaan untuk perbaikan tiga dermaga.“Mengingat keberadaan dermaga yang tak kalah urgent, semoga usulan kegiatan perbaikan bisa mendapat acc atasan menggunakan dana PHR,”harap Gede Arta. (eka prananda/balipost)