BPBD Gianyar mengerahkan alat berat untuk mengangkut material longsor di jalur Desa Pupuan. (BP/ist)
GIANYAR, BALIPOST.com – Tingginya intensitas hujan membuat jumlah bencana alam di kabupaten Gianyar terus bertambah, khususnya bencana tanah longsor. BPBD Gianyar pun harus bekerja ekstra melakukan evakuasi, dengan menurunkan alat berat.

Seperti bencana tanah longsor yang menutup ruas jalan di Desa Pupuan, Tegallalang. Tebing dengan ketinggian berkisar 10 meter itu longsor menutupi badan jalan pada Selasa (19/12) pagi.

Menurut Kepala BPBD Gianyar A.A Gde Oka Digjaya, setelah menerima laporan, BPBD langsung diturunkan ke lokasi. Banyaknya material longsor membuat BPBD Gianyar pun harus mengerahkan alat berat, yang dipinjam dari Dinas PU Gianyar.

Baca juga:  PPDB Tahun Depan Diusulkan Kembali Terapkan Zonasi dan NEM

Selama proses evakuasi itu jalur tersebut sempat tertutup untuk dilalui kendaraan. “Proses evakuasi baru rampung pada Selasa sore sekitar pukul 15.00 wita,” jelasnya.

Oka Digjaya mengakui bencana tanah longsor tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan 2016 lalu. Berdasarkan data tahun lalu terjadi sekitar 30 bencana longsor, sementara tahun ini yang terdata mencapai 49 bencana longsor.

Ia mengutarakan kondisi ini terjadi akibat tingginya volume hujan dibanding tahun sebelumnya. “Kita rasa sekarang hujan lebih banyak, sehingga tanah yang labil bisa longsor dengan mudah, dan setiap ada laporan petugas langsung ke lokasi melakukan evakuasi material longsor,” ucapnya.

Baca juga:  Tak Punya SDA, Bali Tetap Pertahankan Pariwisata

Oka Digjaya mengungkapkan bencana longsor paling banyak terjadi seputaran Gianyar utara. Sesuai data BPBD Gianyar dari 49 bencana longsor, 13 diantaranya terjadi di Kecamatan Tampaksiring diikuti Kecamatan Tegalalang 10 bencana. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *