BANGLI, BALIPOST.com – Para pelaku usaha perikanan di Kabupaten Bangli kini membentuk sebuah organisasi. Pembentukan organisasi yang dinamai asosiasi pembudidaya perikanan (APP) dimaksudkan untuk menjalin hubungan antar pembudidaya ikan di seluruh wilayah Bangli.
Ketua APP Bangli Ketut Wania mengatakan, APP Bangli beranggotakan ratusan pelaku usaha perikanan. Tak hanya pelaku perikanan di Danau Batur namun juga pelaku perikanan pendeder di wilayah lainnya di Bangli.
Dia mengatakan APP merupakan wadah organisasi bagi para pelaku perikanan, untuk pembudidayaan, pengolah dan pemasaran hasil perikanan. Disamping itu APP juga dijadikan sebagai kelas belajar mengajar antar pelaku perikanan dan wahana kerjasama dan media menggembangkan usaha. Wania menyebutkan misi dari APP adalah membangun sistem usaha perikanan dengan tetap meletarikan sumber daya perikanan yang berwawasan agribisnis di bidang perikanan.
Adapun kegiatan APP, kata dia, meliputi pendampingan kegiatan usaha perikanan, pembudidayaan ikan di kolam, di kerambah jaring apung (KJA) dan pemasaran produksi hasil perikanan serta memberikan advokasi bagi pelaku perikanan yang meliputi kegiatan perikanan dari hulu sampai hilir. “Kita berharap pemegang kebijakan, asosiasi ini supaya dinaungi, dibina, langkah apa yang harus diambil, dikerjasamakan dengan petani ikan,” katanya.
Sementara itu, Bupati Bangli I Made Gianyar usai mengukuhkan pengurus APP di balai masyarakat Desa Buahan Kintamani meminta petani ikan di Kabupaten Bangli yang sudah tergabung dalam APP bisa berkerja dengan efektif dan produktif untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ikan. Terkait dengan keberadaan APP Bangli, Gianyar menyambut antusias karena menurutnya tujuan dari pembentukan APP ini sangat jelas, yakni untuk mewujudkan usaha budidaya perikanan dan perikanan organik.
Selain itu, mengoptimalkan pemanfaatan potensi perikanan meliputi pemanfaatan potensi lahan usaha budidaya perikanan dan perikanan organik dengan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan. Juga mengembangkan dan memperkuat sistem dan jaringan pemasaran hasil produksi dalam rangka meningkatkan pendapatan petani. (Dayu Swasrina/balipost)