Smesco Designer Parade akan diikuti puluhan desainer. (BP/ist)
JAKARTA, BALIPOST.com – Smesco Indonesia sebagai bagian dari Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) bekerjasama dengan Komunitas Designer Etnik (KDEI) menggelar Smesco Designer Pareade 2017. Kegiatan ini dalam rangka mempromosikan, memasarkan, dan upaya untuk mencintai dan bangga memiliki produk dan brand (merk) lokal anak bangsa.

Dalam perhelatan spesial akhir tahun 2017 ini Smesco Designer Parade 2017 menghadirkan 31 designer dalam 40 rancangan busana muslim dan konvensional mitra Smesco Indonesia, diantaranya Raizal Boeyoeng Rais, Ida Leman, Jenny Tjahyawati, Nina Nugroho, Nita Seno Aji, Erdan dan lain-lain.

Sebagaimana tema “Etnic”, para designer menghadirkan kekayaan ragam kain nusantara yang berasal dari Sulawesi Selatan, Lurik, Tenun Tana Toraja, Tenun NTT, Batik Palembang, Sulaman Karawo, Kain Troso, Lurik Jawa Tengah, Ulos Batak, Songket Sumbar, Batik Palembang, Kain Baduy, Sulam Usus, Tapis Lampung, Tenun Lombok, Batik Garut, Kain Pare-pare, Kain Bali dan lain-lain.

Baca juga:  Budidaya Cacing Tanah Hasilkan Untung Jutaan Rupiah

Pembina Komunitas Desainer Ethnic Indonesia & Ketua Bidang manajemen Usaha DEKRANAS Bintang Puspayoga saat membuka Smesco Designer Parade 2017 di gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Selasa (19/12) mengatakan, dengan tangan kreatif dan inovatif para pelaku UKM di Indonedia, diyakini bisa mengangkat potensi kain nusantara yang merupakan adiluhung ini. “Indonesia sangat kaya dengan kerajinan dari berbagai daerah, kita harus bangga,” kata

Bintang Puspayoga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kualitas UKM yang ada di Indonesia. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara membina kain nusantara yang merupakan ekosistem UKM. Ia juga berharap agar para pelaku UKM di Indonesia untuk terus berkarya dan berinovasi, diharapkan makin sukses dalam menyumbangkan karya untuk nusantara.

Sementara itu Direktur Utama LLP KUMKM Emilia Suhaimi mengatakan, produk fashion merupakan penyumbang terbesar ekspor industri kreatif, dengan total kontribusi mencapai 61,13 persen, atau setara dengan 5,96 persen dari nilai ekspor nasional dengan rata-rata mencapai Rp 53,94 triliun. “Selain meningkatkan pendapatan negara, industri ini juga memiliki nilai positif karena dapat menyerap tenaga kerja dan penyediaan lapangan usaha nasional,” papar Emilia.

Baca juga:  Kunjungi Lombok Utara, Bintang Puspayoga Buka Pelatihan Anyaman Ketak

Seiring perkembangan trend fashion dunia, fashion Indonesia, imbuhnya, menunjukan potensi dan geliat yang luar biasa. Hal ini ditandai dengan generasi muda yang cenderung meniru Gaya Barat baik dalam penggunaan bahan maupun desain, sementara generasi terdahulu lebih nyaman dengan gaya ethnic tradisional seperti kebaya dan kostum tradisional lainya dengan memanfaatkan kain-kain tradisional khas Indonesia.

Namun perjalanan fashion begitu cepat berubah, kini fashion gaya ethnic tradisional Indonesia secara harmonis berjalan seiring dengan fashion Gaya Barat. “Pada tahun 2015 ekspor non migas mengalami penurunan, meski demikian sebaliknya ekspor ekonomi kreatif mengalami penguatan, industri fesyen tercatat menempati posisi pertama ekspor ekonomi kreatif yaitu 56%, diikuti oleh kriya 37%, kuliner 6% dan lainnya 1%,” katanya.

Baca juga:  Bangun Koperasi Jangan Andalkan Bansos

Smesco Designer Parade 2017 merupakan langkah strategis LLP-KUKM untuk meningkatkan produktivitas daya saing pasar produk fesyen dan kain etnik nusantara di pasar domestik dan internasional dengan strategi peningkatan nilai tambah produk dan perluasan jangkauan pemasaran.

Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM secara khusus akan menyasar pada kantung-kantung komunitas yang berbisnis pada sektor ekonomi kreatif. Secara khusus tugas LLP-KUKM menerapkan kebijakan integrasi pemasaran dan sistim distribusi domestic maupun ekspor yang didukung pengembagan trading house untuk produk-produk UMKM dan Koperasi secara terpadu.

Ketua Umum Komunitas Desainer Ethnik Indonesia (KDEI) Faisal Buyung Rais mengungkapkan bahwa Komunitas Etnik Indonesia( KEI) merasa wajib memberikan sesuatu dan memanggil para generasi muda Indonesia untuk memperkenalkan Produk Etnik daerah. Tahun 2018 KEI akan memberikan pelatihan kepada para pelajar SMK daerah di seluruh Indonesia untuk memperkenalkan dan mempelajari produk etnik Nusantara. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *