TABANAN, BALIPOST.com – Pemkab Tabanan pada 2018 menyiapkan anggaran untuk layanan angkutan siswa. Bahkan, Dinas Perhubungan kabupaten Tabanan telah melakukan kerjasama untuk pengadaan layanan Trans Serasi, termasuk mengoptimalkan tiga rute baru yakni Pupuan, Marga dan Baturiti.
Untuk pengadaan operasional Trans Serasi dianggarkan sebesar Rp 8 miliar, yang lelangnya sudah dilakukan mendahului. Dari data yang dihimpun, anggaran senilai Rp 8 miliar tersebut, rinciannya untuk pembelian layanan angkutan bus sekolah Trans Serasi senilai Rp 769,7 juta. Pembelian layanan angkutan sekolah Trans Serasi Kecamatan Pupuan Rp 266,2 juta.
Pembelian layanan angkutan sekolah Trans Serasi Kecamatan Marga Rp 247 juta. Pembelian layanan angkutan sekolah Trans Serasi Kecamatan Kerambitan Rp 769, 7 juta. Pembelian layanan angkutan sekolah Trans Serasi Kecamatan Baturiti Rp 3,1 miliar, dan Pembelian layanan angkutan siswa Trans Serasi Rp 3,9 miliar. “Ada satu yang tidak melalui proses lelang yakni trayek layanan di Penebel, karena nilainya dibawah Rp 200 juta, jadi pengadaan langsung,”beber Kepala Dinas Perhubungan Tabanan, Drs. I Made Agus Hartawiguna, Rabu (20/12).
Lanjut dikatakan, layanan Trans Serasi untuk SMPN 1 Penebel senilai Rp 195 juta. Bahkan setelah di anggaran perubahan sebelumnya angkutan siswa sudah merambah kecamatan Baturiti, Pupuan dan Marga dari bulan Oktober sampai dengan Desember, diharapkan di tahun 2018 sudah bisa terlayani penuh. Bahkan juga akan dilakukan penambahan tiga unit armada untuk membackup layanan yang sudah ada, seperti satu unit untuk melengkapi layanan di kecamatan Baturiti dan dua unit lagi untuk melayani siswa SMPN 2 Kerambitan. “Untuk memaksimalkan layanan, kalau ada yang tercecer tentu tidak nyaman juga, kasihan anak anak. Sementara tambah tiga unit dulu, sedangkan untuk mengcover yang lain belum memungkinkan,” pungkasnya.
Sejak diluncurkan tahun 2014 silam, moda transportasi angkutan siswa di Tabanan atau lebih dikenal dengan Trans Serasi ini terus mengembangkan cakupan layanannya. Tidak hanya menyasar rute sekolah di wilayah perkotaan di kabupaten Tabanan, moda transportasi ini kini juga telah merambah wilayah pedesaan, seperti Marga, Baturiti, Pupuan, Kerambitan dan Penebel. Dan jumlah armada sampai saat ini ada 80 unit angkot, 60 bus kecil dan 3 bus sedang dengan 46 trayek. (Puspawati/balipost)
Program sangat bagus tapi tolong tinjau sampai kebawah mobilnya banyak yang mogok dijalan sampai siswa terlantarkan dijalan dan ada beberapa sopir sekarang minta pungutan kepada siswa dengan alasan keputusan dari pihak sekolah.