DENPASAR, BALIPOST.com – Meski pariwisata Bali belum bisa dikatakan pulih akibat naiknya aktivitas Gunung Agung. Namun pada Natal dan Tahun Baru kali ini, Pertamina tetap memprediksi terjadi kenaikan jumlah konsumsi bahab bakar pesawat (avtur).
Menurut General Manager Pertamina Marketing Operation Region V, Ibnu Chouldum, kenaikan diperkirakan mencapai 21 persen, 36,680 KL, dibandingkan konsumsi normal Desember 2017 yang mencapai 30,280 KL. “Peningkatan kebutuhan avtur tertinggi diprediksi pada 23 Desember 2017, menjelang libur Natal 25-26 Desember dan pada 29 Desember 2017 menjelang libur tahun baru 2018,” tegasnya.
Ia mengatakan Pertamina DPPU Ngurah Rai juga telah senantiasa menyiapkan armada pengisian avtur ke pesawat yaitu 7 refueller dan 13 hydrant dispenser. Sementara itu, ia juga menjelaskan langkah antisipatif yang dilakukan oleh Tim Aviasi Pertamina DPPU Ngurah Rai dalam persiapan libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Pertamina memastikan ketersediaan stock avtur di Terminal BBM, serta menjaga stok avtur di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai, memastikan kesiapan dan kehandalan sarana dan fasilias di seluruh unit operasi DPPU Ngurah Rai, dan memastikan kesiapan rencana pola suplai RAE (Reguler, Alternative & Emergency).
Lebih lanjut, ia mengatakan menjelang peringatan Nataru, Pertamina memprediksi terjadi penurunan konsumsi sebesar 4 persen untuk produk gasoline dan penurunan konsumsi sebesar 7 persen untuk produk gasoil. Ia mengutarakan konsumsi normal harian BBM jenis premium, pertalite, pertamax, pertamax turbo, solar, dexlite serta Pertamina dex berada pada kisaran volume 3.228 KL/hari untuk Bali.
Sementara untuk elpiji, ia memprediksi akan terjadi kenaikan sebesar 6,7 persen dari konsumsi normal bulanan. “Normalnya kebutuhan elpiji mencapai 15.212 Metric Ton per bulan. Sementara untuk Natal dan Tahun Baru akan ada kenaikan sedikit dengan estimasi angka mencapai 16.245 MT atau naik sebesar 6.7 persen dari konsumsi normal bulanan,” sebutnya. (Diah Dewi/balipost)