BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli di tahun 2018, hanya bisa memaksimalkan media sosial (medsos) sebagai media mempromosikan objek wisata. Hal itu dilakukan lantaran anggaran promosi yang dikelola sangat terbatas. Tahun 2018, Disparbud hanya mendapat jatah anggaran promosi pariwisata Rp 30 juta.
Kabid Promosi Disparbud Bangli Wayan Merta, Rabu (20/12), mengungkapkan tahun ini, anggaran promosi pariwisata yang dikelola Disparbud sebesar Rp 80 juta. Angka tersebut mengalami penurunan pada tahun depan. “Tahun 2018 hanya mendapat anggaran Rp 30 juta. Itu pun hanya untuk sewa stand pameran,” ungkapnya.
Merta tak menjelaskan apa penyebab turunnya anggaran promosi pariwisata 2018. Dia hanya mengatakan, kegiatan promosi secara langsung sebenarnya sangat efektif dilakukan karena bisa memberikan informasi secara langsung dan jelas kepada wisatawan mancanegara maupun domestik. “Promosi secara langsung lebih bisa meyakinkan wisatawan untuk datang ke Bangli,” terangnya.
Lantaran anggaran promosi yang dijatah sangat minim, pihaknya hanya bisa melakukan promosi lebih banyak lewat medsos. Selain itu, pihaknya juga terpaksa menumpang pada kegiatan promosi Pemprov Bali maupun Pemerintah Pusat dengan cara menitipkan buklet dan CD. “Itu kami lakukan agar promosi bisa tetap jalan,” ujarnya. (Dayu Swasrina/balipost)