Irigasi
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Bangli, I Made Soma. (BP/nan)
BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Bangli terpaksa memutus kontrak tiga item proyek kegiatan bidang irigasi. Pemutusan kontrak itu dilakukan, menyusul rekanan yang menangani proyek tersebut tidak mampu menyelesaikan proyek setelah diberikan perpanjangan waktu pengerjaan.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Bangli, I Made Soma mengungkapkan, tiga item proyek yang diputus kontrak yakni perbaikan jaringan irigasi di daerah irigasi Sala, daerah irigasi di Tamanbali dan daerah irigasi di Mandi.

Baca juga:  Belasan Tahun Tersumbat, Irigasi BSa-5 Dinormalisasi

Kata Soma, pekerjaan proyek di di Sala pengerjaaanya baru tercapai 78,51 persen, di Tamanbali tercapai 50,17 persen, bahkan di Mandi hanya tercapai 29,57 persen.

“Kontak di putus karena rekanan tidak mampu menuntaskan pengerjaan proyek tepat waktu sesuai tanggal kontrak. Untuk proyek di Sala waktu mengerjaaanya pada 27 November, di Tamanbali pada 15 Nevember dan di Mandi juga 15 November. Kita juga sudah berikan pernajngan waktu pengerjaannya selama 11 hari, namun tetap saja tidak bisa diselesaikan. Makanya kita akhirnya memutus kontraknya”, ungkap Soma.

Baca juga:  ASAN 2017, Ajang Kreativitas Anak-anak Tukang Suun Pasar Badung

Dikatakan Soma, meski diputus kontrak, rekanan tetap dikenakan denda, yakni 1/1.000 x nilai proyek/hari dan dihitung sejak jatuh tempo (selesai kontrak) terhadap ketiga proyek tersebut. Meski di putus, akan tetapi mereka tetap dibayar, hanya saja disesuaikan dengan prosentase pekerjaan yang diselesaikan.

“Alasan rekanan tak mampu menyelesaikan proyek tersebut akibat karena kesulitan material pasca erupsi Gunung Agung, Karangasem,” jelasnya.

Pejabat asal Gianyar itu menjelaskan, untuk menuntaskan proyek tersebut, pihaknya kembali mengusulkan kelanjutannya pada tahun 2018 mendatang. Tetapi soal kepastian bakal mendapatkan anggaran dia belum jamin, karena sangat tergantung dari tingkat urgensinya serta kemampuan anggaran.

Baca juga:  Desa Terdampak Erupsi Gunung Agung Berpeluang Bertambah

Disinggung apakah air apakah bisa mengalir ke areal subak? Soma menegaskan, air  tetap bisa mengalir ke tiga subak itu tetap bisa mengalir. Mengingat, yang diperbaiki merupakan saluran airnya. “Air tetap bisa mengalir, dan sekarang sudah mengalir,” tegas Soma.(eka prananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *