TABANAN, BALIPOST.com – Komisi II DPRD Kabupaten Tabanan mendesak agar sistem pendaftaran pasien online lebih dioptimalkan untuk meminimalisir antrian panjang. Mengingat, banyak keluhan masyarakat terkait antrian panjang pendaftaran pasien di BRSUD Tabanan, Jumat (22/12).
Hal itu disampaikan dalam kunjungan dewan, dipimpin Ketua Komisi I DPRD Tabanan, I Putu Eka Nurcahyadi.
“Sudah menjadi tugas kami melakukan pengawasan terkait dengan pelayanan publik yang dibidangi. Salah satunya memaksimalkan fasilitas pelayanan di BRSUD Tabanan,” ucap Ketua Komisi I DPRD Tabanan, I Putu Eka Nurcahyadi.
Menurutnya, aplikasi pendaftaran online merupakan terobosan BRSUD Tabanan yang perlu dimaksimalkan lagi. “Selama ini keluhan masyarakat mengantre lama kalau ingin berobat masih selalu didengar. Minimal pendaftaran online secepatnya dibuatkan aplikasi biar bisa di download oleh masyarakat. Ini yang perlu dimaksimalkan,” tegas Eka.
Bahkan Eka juga menyebutkan BRSUD Tabanan dalam memaksimalkan pelayanan sudah ada antisipasi, seperti telah membangun RPK (Ruang Perawatan Khusus) yang sudah disediakan 28 tempat tidur. “Ini istilah seperti trasit pasien sebelum mendapatkan kamar, tetapi mereka akan diberikan pelayanan sesuai dengan prosedur, jadi ini perlu diketahui masyarakat ,” jelas Eka.
Selain itu, politisi asal Marga ini juga minta pihak rumah sakit memperhatikan fasilitas parkir BRSUD Tabanan. “Harus ada kordinasi antara satpam petugas parkir dalam mengatur kendaraan. Karena memang fasilitas parkir milik BRSUD belum memadai,” ucapnya.
Hal serupa juga disampaikan I Gusti Nyoman Omardani. Untuk fasilitas parkir BRSUD Tabanan bisa dikordinasikan ke Dinas Perhubungan Tabanan dengan menggunakan halaman Taman Makam Panca Tirta (TMPT) sebagai tempat parkir.
“Ini harus dikordinasi dengan Dinas Perhubungan agar tidak memiliki kesan bahwa kekroditan lalulintas di sebelah barat BRSUD Tabanan dikarenakan oleh warga yang berkunjung ke rumah sakit,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur BRSUD Tabanan, dr Nyoman Susila mengakui pendaftaran online saat ini memang belum berjalan maskimal. Ini dikarenakan banyak masyarakat yang belum paham akan aplikasi tersebut. Selain juga banyaknya langkah-langkah yang harus diakses.
Terkait hal itu, dr Susila menyebutkan, selesai menyelesaikan aplikasi mandiri yang dibuat yakni aplikasi BRSUD Tabanan, maka aplikasi terkait pendaftaran online akan dibuat biar bisa masuk di smartphone masyarakat. “Sekarang masih fokus dulu terkait aplikasi manajemen keseluruhan, diperkirakan Januari sudah selesai,” ucapnya.
Jika aplikasi tersebut rampung, barulah nantinya akan fokus di pembaharuan aplikasi untuk daftar online agar lebih gampang diakses masyarakat. (puspawati/balipost)