BANYUWANGI, BALIPOST.com – Menjelang Natal dan Tahun Baru, petugas keamanan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, dibuat kaget. Sebanyak 177 pucuk peluru aktif ditemukan personel TNI AL di bawah dermaga pelabuhan.
Selain peluru, petugas menemukan sebuah benda mencurigakan. Sepintas mirip detonator bom. Temuan membahayakan ini sedang didalami.
Amunisi yang ditemukan jenis peluru kaliber 55,6. Dilihat dari ukurannya, peluru ini untuk senjata serbu laras panjang. “Jadi, peluru ini kita temukan di bawah dermaga pontoon Ketapang, Rabu (20/12) lalu oleh personel TNI AL yang sedang jaga,” kata Komandan TNI AL (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) Suhartaya di Mako Lanal Banyuwangi, Jumat (22/12).
Mantan Komandan KRI Teluk Sampit 515 ini menjelaskan, temuan itu berawal dari patroli rutin personel AL di sekitar dermaga penyeberangan Ketapang. Kebetulan, air laut sedang surut. Personel AL, Kopka Badius melihat sebuah kardus mencurigakan di bawah dermaga. Merasa curiga, dia mencoba melihat dari dekat kardus tersebut. Setelah dilihat, ternyata berisi tas plastik. Betapa kagetnya, ketika diperiksa di dalamnya berisi ratusan amunisi. Ada juga sebuah perangkat elektronik. Temuan ini langsung dilaporkan ke pimpinan jaga, Peltu Martin.
Personel Lanal langsung mengevakuasi amunisi tersebut. Lalu, diamankan ke Mako Lanal Banyuwangi. “Setelah kita cek, seluruh peluru itu berjumlah 177. Kondisinya masih utuh. Kalau perangkat elektronik, belum bisa kita pastikan untuk apa. Kita akan teliti bersama Polres Banyuwangi,” kata Suhartaya.
Perwira ini menambahkan, jika dilihat kondisinya, peluru tersebut sudah agak alam tersimpan di laut. Kondisinya mulai berkarat. Namun, pihaknya tak ingin berspekulasi siapa pemiliknya. Lalu, motifnya membuang ke bawah dermaga pelabuhan. “ Kita masih selidiki terus,” jelasnya.
Peluru itu, kata Suhartaya, biasanya digunakan untuk senjata tipe SS1 atau M16. Terkait temuan ini, pihaknya bersama Polres makin memperketat pengamanan Natal dan Tahun Baru di pelabuhan Ketapang. Apalagi, menjelang akhir tahun, jalur penyeberangan Ketapang relatif ramai. “ Kita akan tambah intensitas patroli, termasuk di kawasan Pelabuhan Ketapang,” pungkasnya. (budi wiriyanto/balipost)