GIANYAR, BALIPOST.com – Merayakan perayaan Hari Natal, Kapolsek Tegallalang, AKP I Nyoman Merta Kariana, S.H., M.H., bersama-sama dengan Waka Polsek Tegallalang, IPTU I Made Artawa dan para Kanit, serta seluruh Bhabinkamtibmas Polsek Tegallalang, melaksanakan kegiatan sosial kemasyarakatan. Aparat kepolisian membantu umat Kristiani Gereja GKII Sinar Injil Pakuseba, Desa Taro, Kec. Tegallalang, Gianyar, Senin (25/12) pagi.

Kegiatan sosial yang dilaksanakan yaitu membuat masakan khas Bali, seperti sate dan lawar. Masakan tradisional Bali tersebut kemudian dibagikan kepada tokoh masyarakat yang beragama Hindu yang ada di Desa Taro, dalam rangka merayakan Natal dan tahun baru.

Dalam kesempatan itu, Kapolsek Tegallalang juga menyerahkan punia berupa beras, kopi dan gula yang diterima langsung oleh Pendeta Gereja GKII Sinar Injil Pakuseba, Desa Taro, Wayan Suaka. Kegiatan tersebut disambut baik oleh masyarakat dan terjalin komunikasi yang lebih akrab antara pihak Kepolisian dengan warga masyarakat setempat.

Baca juga:  Vaksinasi Rabies di Tabanan Lampaui Target

Pada kesempatan tersebut, AKP I Nyoman Merta Kariana, S.H., M.H., menyampaikan pesan-pesan kamtibmas kepada umat Kristiani di Gereja GKII Sinar Injil Pakuseba untuk sama-sama menjaga keamanan, menjalin komunikasi yang baik dengan sesama umat beragama, khususnya yang ada di Desa Taro. Sehingga, kerukunan umat beragama tetap bisa terjalin demi tegaknya Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, serta persatuan dan kesatuan NKRI. “Kami berharap pada momentum perayaan Hari Natal ini, masyarakat lebih pro aktif untuk menyampaikan informasi sekecil apapun yang ada di masyarakat kepada pihak Kepolisian, demi terwujudnya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang lebih kondusif,” tandasnya.

Baca juga:  Perenang Satria Andrew Sabet Emas di SEA Age Brunei

Pendeta Gereja, Wayan Suaka mengucapkan terima kasih dan menyambut baik kegiatan sosial yang dilakukan Kapolsek berserta jajarannya di Gereja GKII Sinar Injil Pakuseba, Desa Taro. Dengan kegiatan sosial ini diharapkan mampu bisa lebih mempererat hubungan kekeluargaan antara umat Kristiani dengan umat Hindu di Bali, khususnya di Desa Taro.

Sehingga, apa yang menjadi landasan dasar bernegara benar-benar bisa terealisasi dengan nyata. Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.00 Wita tersebut berakhir pada pukul 11.00 Wita yang dilanjutkan dengan berdoa bersama dan santap siang bersama. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *