BANGLI, BALIPOST.com – Atap Gedung Sasana Budaya Giri Kusuma Bangli ambruk, Minggu (24/12) pagi. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Diduga penyebab ambruknya atap gedung tersebut karena parahnya kerusakan kontruksi bangunan atap yang sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan pantauan Senin (25/12), atap gedung Sasana Budaya Giri Kusuma mengalami ambruk pada bagian tengah. Sementara atap yang berada di pinggir dan bagian bangunan gedung lainnya masih tampak utuh. Hingga siang kemarin material atap yang ambruk masih terlihat berserakan di dalam bangunan gedung yang dibangun sekitar tahun 70-an itu.
Seorang warga yang tinggal di dekat lokasi, ibu Gede Panji menuturkan, ambruknya atap gedung Sasana Budaya terjadi pada Minggu (24/12) sekitar pukul 7.30 wita. Saat kejadian, wilayah setempat sedang diguyur hujan gerimis. Ambruknya atap gedung tersebut, kata dia, terdengar cukup keras. “Ambruknya tidak sekaligus, tapi perlahan. Terdengar seperti truk menarik besi. Hampir lima menitan,” terangnya.
Hal serupa juga disampaikan Nyoman Sabar. Dia mengatakan tidak ada korban akibat kejadian itu. Karena saat peristiwa itu terjadi, sedang hari libur sehingga tidak ada warga atau pegawai yang beraktifitas di sana.
Dikatakan Sabar, sebelum sebelum ambruk Gedung Sasana Budaya Giri Kusuma yang berada persis di selatan kantor Dinas Lingkungan Hidup itu sering dipakai untuk menyelenggarakan acara oleh Pemkab Bangli. Namun sejak beberapa tahun terakhir gedung itu jarang bahkan nyaris tidak pernah dipakai. Menurutnya, ambruknya atap gedung itu karena memang sudah mengalami kerusakan dan lapuk. Kondisi itu diduga diperparah dengan guyuran hujan terus menerus sejak beberapa hari terakhir.
Sementara itu dikonfirmasi siang kemarin, Kepala Badan Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah (BKPAD) Kabupaten Bangli Gede Suryawan mengaku pihaknya sudah mendiskusikan kejadian ambruknya atap Gedung Sasana Budaya Giri Kusuma tersebut.
Sesuai arahan Bupati Bangli I Made Gianyar kerusakan yang terjadi pada gedung tersebut akan ditangani dengan dibangun menjadi lebih baik lagi. Hanya saja mengenai kapan waktunya, Suryawan tidak bisa memberikan jawaban pasti. “Sekarang kan sudah akan memasuki APBD induk. Kita nanti akan buat rencana desainnya dulu. Setelah itu baru ke pembangunan fisiknya,” jelasnya.
Mengenai material atap yang hingga siang kemarin belum dibersihkan, mantan Kepala Bapeda itu mengatakan belum dilakukan karena terbentur hari libur. Namun demikian pihaknya sudah mengkomunikasikan dan merencana upaya pembersihan material setelah libur hari raya. “Setelah hari libur tentu akan segera kami rapikan,” tandasnya.
Sebagaimana yang diketahui pada tahun 2014 lalu, Gedung Sasana Budaya Giri Kusuma Bangli sempat direncanakan untuk dijadikan lokasi acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan untuk 30 anggota DPRD Bangli periode 2014-2019. Namun rencana itu dibatalkan. Karena sesuai hasil kajian Dinas PU saat itu kondisi gedung gedung yang dinilai kurang representative lantaran mengalami kerusakan di sejumlah bagian utamanya pada bagian atap. Dinas PU ketika itu menemukan adanya pergeseran balok ring bagian atap atas dan tumpang selatan hingga mengakibatkan adanya celah. Kerusakan itu menyebabkan konstruksi usuk tertarik dan melengkung ke bagian tengah dan menyebabkan adanya tiang kayu yang terlepas. Atas kondisi itu, Dinas PU juga merekomendasikan untuk dilakukan perbaikan, sehingga struktur atap dapat kembali berfungsi dengan baik. Hanya saja meski sudah ada rekomendasi perbaikan, namun kerusakan pada bagian atap itu tak kunjung diperbaiki hingga akhirnya ambruk. (dayu rina/balipost)