NEGARA, BALIPOST.com – Kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) di Gilimanuk kini dipenuhi dengan sampah. Pemandangan cukup miris ketika hutan bakau dipenuhi dengan sampah plastik sehingga merusak kelestariannya.
“Kami sudah sering mengingatkan agar jangan buang sampah ke kawasan hutan bakau karena sudah ada kontainer sampah di sebelah terminal Gilimanuk,” kata salah seorang aparat, Minggu (24/12).
Namun pihaknya melihat banyak oknum warga yang sembarangan membuang sampah namun tampak ada pembiaran dan tindakan. Sampah juga banyak di buang di kawasan hutan mangrove di sebelah Museum Purbakala sehingga merusak hutan bakau.
Sebelumnya permasalahan sampah ini juga dikeluhkan Kasubbag T.U TNBB, Wiryawan. Menurut Wiryawan, volume sampah yang tinggi juga mengancam kelestarian kawasan konservasi TNBB. Pihaknya mencatat, volume sampah yang mengotori kawasan TNBB mulai bulan Februari hingga Oktober 2017 lalu mencapai 11,1 Ton. Sampah-sampah ini dibersihkan dengan 63 kali kegiatan clean up dengan menyasar hutan Mangrove, pemukiman warga di pinggiran kawasan TNBB hingga sampah-sampah di laut hingga dasar laut terutama di sekitar pulau Menjangan.
Dikatakannya guna mengantisipasi meningkatnya volume sampah ini, pihaknya telah menempuh sejumlah upaya. Selain kegiatan clean up, diupayakan juga sosialisasi peduli lingkungan ke masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan TNBB. Pihaknya juga telah memasang plang himbauan atau larangan membuang sampah di sejumlah titik yang memang rawan timbunan sampah.
Tahun 2018 medatang pihaknya juga mencanangkan kegiatan master plan pengendalian sampah yang dilangsungkan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Pengendalian Sampah. Menurutnya, sampah-sampah yang mengancam kelestarian kawasan TNBB ini berasal dari sampah rumah tangga di pemukiman warga sekitar dan sampah yang terbawa oleh arus laut dan terdampar di pantai kawasan TNBB. (kmb/balipost)