Suasana di Candidasa, Karangasem. (BP/dok)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Di Karangasem, tingkat hunian hotel sangat anjlok. Bahkan, per Desember ini, hotel berbintang seperti Alila Manggis, tingkat hunian hotelnya tinggal 6 persen.

Menurut Sekretaris PHRI Karangasem, Wayan Kariasa, Selasa (26/12), dalam situasi biasa, tingkat hunian paling sepi saat Desember mencapai 40 persen. Sementara, data PHRI Karangasem menunjukkan, dari 18 hotel non bintang, 3 hotel time share dan 5 hotel berbintang, semuanya dalam situasi terpuruk. Bahkan, hotel-hotel kecil lainnya, sudah lama tutup dan merumahkan karyawannya.

Disinggung soal kunjungan wisatawan ke Bali sudah mulai meningkat, dia sendiri mengaku untuk wilayah Karangasem, tak ada perkembangan berarti. Situasi masih sulit, bagi pariwisata Karangasem.

Baca juga:  Terdampak Bibit Siklon Tropis 99S, Warga Bali Diminta Waspadai Angin Kencang

Selama ini, turis yang datang ke Bali dominan adalah turis Eropa. Selain itu, juga banyak turis Australia yang sudah lansia dan turis Asia. “Meski beberapa negara sudah mencabut travel warning, seperti Australia, ini belum memberikan dampak sama sekali bagi pariwisata Karangasem,” terang Kariasa.

Hotel yang sudah kolaps maupun tutup, terpaksa merumahkan karyawannya. Sementara itu, ada juga yang hanya membayar upah setengah.

Tak hanya masalah sepinya turis, para pengusaha pariwisata juga mengalami persoalan yang sama dengan pengusaha lain, yakni terkait kredit macet di sejumlah bank. Sama dengan tuntutan para pengusaha pada umumnya di Karangasem, pihaknya juga meminta adanya penghapusan bunga dan penundaan pembayaran pokok, sampai situasi kembali pulih. “Belum lagi banyak karyawan kami yang punya pinjaman di bank dengan mengagunkan SK – nya. Karena situasinya begini, mereka juga kesulitan memenuhi kewajiban. Belum lagi kesulitan bayar premi BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan,” tegasnya.

Baca juga:  Dari Mantan Sekda Buleleng Tersangka hingga Non Esensial Mulai Buka

Pihaknya berharap Gunung Agung kembali tenang dan situasi kembali normal. Sebab, saat ini usaha pariwisata di Karangasem sudah sangat terpuruk. Bila ini terus berlanjut hingga beberapa bulan ke depan, maka situasi sulit ini akan berdampak semakin luas, terhadap pemecatan karyawan yang semakin menambah pengangguran di Karangasem.

Disisi lain Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengaku sudah berupaya mengembalikan kepercayaan turis, bahwa Bali aman. Bahkan, presiden Joko Widodo bersama hampir seluruh menterinya sudah datang ke Bali, meyakinkan dunia bahwa berlibur ke Bali itu aman.

Baca juga:  Dua Zona Orange Tambah Belasan Warganya Terjangkit COVID-19

Upaya-upaya ini sedang gencar dilakukan pemerintah pusat bersama pemerintah daerah dan kalangan swasta. Adanya beberapa negara yang sudah mencabut travel warningnya, sudah menjadi dampak dari upaya ini. Meski saat ini belum berdampak bagi Karangasem, dia yakin dalam waktu dekat, seiring melemahnya aktivitas Gunung Agung, maka pariwisata Bali, khususnya Karangasem akan segera pulih. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *