pengedar
Kepala BNN, Komjen Budi Waseso. (BP/har)
JAKARTA, BALIPOST.com- Selama tahun 2017 periode Januari hingga Desember, Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap 58.365 dan 79 orang yang ditembak mati karena terlibat kasus penyalahgunaan narkoba.

“Yang 79 ini kami hadiahi timah panas,” kata Kepala BNN, Komjen Budi Waseso di Kantornya, Jakarta, Rabu (27/12).

Pria yang akrab disapa Buwas ini bahkan tidak puas anggotanya hanya menembak 79 orang. Sebab, kata dia, pelaku penyalahgunaan narkoba ini merupakan kejahatan luar biasa yang dapat merusak generasi bangsa. “Sebenarnya amunisi kita ini cukup sampai 58 ribu. Sebenarnya kita harap (pelaku) melawan, kalau nggak ini amunisi nggak kepake-kepake,” ucap dia.

Baca juga:  Karena Ini, Dua Pemuda Asal Banyuwangi Dipulangkan

Dari ribuan pelaku itu, BNN juga turut menyita sejumlah barang bukti seperti sabu seberat 4,71 ton, ganja 151,22 ton, ekstasi sebanyak 2.940.748 butir seberat 624,84 kilogram.

Selain itu, kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) terkait kejahatan narkoba berupa aset dalam bentuk kendaraan bermotor, properti, tanah, perhiasan, uang tunai dan dalam rekening nilainya mencapai Rp105.017.000.000.

Tak hanya menangkap, BNN juga merehabilitasi para pengguna narkoba sebanyak 7.829 orang dan memberikan layanan pasca rehabilitasi kepada 1.523 orang.

Baca juga:  Setelah Akasaka, Giliran Kafe Bibir Disegel

Guna memberikan kesadaran kepada masyarakat terhadap bahaya narkoba, BNN membuat kegiatan pemberdayaan seperti, pelatihan penggiat anti narkoba sebanyak 146 kegiatan, penyuluhan narkoba 719 kegiatan, pengembangan kapasitas sebanyak 150 kegiatan.

Lebih lanjut, kata Buwas, sebagai upaya deteksi dini, tahun ini BNN memfasilitasi kegiatan tes urine yang diikuti 158.351 orang dan 172 orang terindikasi positif narkoba.(hardianto/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *