TABANAN, BALIPOST.com – Akurasi meteran air sangat diperlukan terutama dalam hal ketepatan pemakaian volume air yang nantinya akan dibayarkan dari konsumen ke PDAM. Agar tidak merugikan kedua belah pihak, penggantian alat bermasalah menjadi prioritas PDAM.
Hingga saat ini untuk pelanggan PDAM di Tabanan sekitar 60 persen water meter sudah mengalami penggantian. Kepala Bagian Hubungan Langganan PDAM Tabanan, Ida Bagus Marjaya Wirata, Rabu (27/12) mengatakan penggantian water meter per bulan untuk kota Tabanan rata-rata 150 unit.
Jika dihitung secara keseluruhan dengan unit-unit yang ada yaitu Penebel, Selemadeg, Baturiti dan Kerambitan maka penggantian mencapai 250 per bulan. Persyaratan penggantian water meter yaitu jika usianya di atas lima tahun maupun dibawah lima tahun jika ditemukan kerusakan. “Usia umur alat adalah lima tahun. Jadi diganti jika lebih dari lima tahun atau rusak sebelum lima tahun. Tapi kebanyakan yang diganti usianya sudah di atas lima tahun,” ujarnya.
Untuk Kota Tabanan sendiri jumlah pelanggannya mencapai 29 ribu SR (sambungan rumah). Sementara jika ditotal saat ini keseluruhan pelanggan PDAM di Tabanan hingga November mencapai 56.003 SR. Tahun 2017 sendiri berdasarkan data terakhir penambahan langganan mencapai 1071 SR. “Untuk Tabanan setiap tahunnya rata-rata selalu ada penambahan langganan sebanyak 1000 SR,” ujar Marjaya.
Selama cuaca buruk yang terjadi sejak akhir November menurut Marjaya terjadi beberapa kerusakan jaringan meski tidak parah dan bisa diatasi. Pihaknya sendiri telah melakukan kesiapan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di libur panjang menyambut Natal dan Tahun Baru. “Petugas sudah siap untuk mengatasi permasalahan. Hingga saat ini belum ada yang sampai mengganggu layanan,” ujarnya. (Wira Sanjiwani/balipost)