JAKARTA, BALIPOST.com – Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) menolak keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. “Sikap kami jelas dan terpusat, Paus di Vatikan secara eksplisit tidak sepakat dengan sikap Donald Trump, sehingga sikap kami juga demikian,” kata Ketua KWI Ignatius Suharyo di Gereja Katedral, Jakarta.
Ignatius Suharyo menjelaskan sudah seharusnya negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tunduk pada resolusi yang dihasilkan organisasi itu. Ia menilai apa yang disampaikan Donald Trump tidak sesuai dengan Resolusi PBB.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia sudah menolak dengan tegas sikap pemerintah AS. Dijelaskan pemeluk Kristen di Indonesia tidak mungkin bertentangan dengan sikap pemerintah. “Kami sebagai warga negara Indonesia masa ingin bertentangan dengan pemerintah Indonesia, kan tidak,” ujarnya.
Secara tegas ia menjelaskan bahwa permasalahan Israel dan Palestina bukanlah tentang agama melainkan kemanusiaan. Suharyo menjelaskan sebaiknya permasalahan tersebut diselesaikan secara diplomasi oleh kedua negara, sedangkan negara lain hanyalah memfasilitasi kedua negara tersebut.
“Fasilitator yang kami maksud adalah memastikan bahwa negosiasi tersebut berjalan maju atau memiliki peningkatan solusi, ” kata dia. (kmb/balitv)