GIANYAR, BALIPOST.com – Meski kunjungan wisata ke Ubud tidak sepadat tahun sebelumnya, jajaran kepolisian tetap berupaya melakukan antisipasi gangguan kamtibmas, khususnya teroris. “Berdasarkan laporan intelijen untuk deteksi dini, sampai saat ini kami pastikan belum ada ancaman terorisme di kawasan wisata Ubud, jadi semua masih aman,” tegas Kapolsek Ubud Kompol I Made Raka Sugita SH, Kamis (28/12).
Pihaknya pun tidak mau lengah dan tetap berupaya meminimalisir ruanng gerak teroris. Hal ini dilakukan dengan sidak duktang yang menyisir keseluruhan kawasan kampung turis itu. “Setiap hari, pagi malam kita laksanakan protap pengamanan. Duktang kami pantau dan tertibkan,” jelasnya.
Selanjutnya untuk pengamanan malam Tahun Baru, pihaknya pun telah memetakan titik-titik ramai rawan. Termasuk pihaknya akan berkeliling memantau pendirian posko-posko tahun baru yang berpotensi bikin ricuh. “Ubud ini destinasi wisata yang dikunjungi karena suasananya yang sejuk, nyaman dan tenang. Jadi kami akan antisipasi segala sesuatu yang membuat tamu tak nyaman tinggal disini,” jelasnya.
Kompol Raka pun menegaskan tak segan-segan akan melakukan penertiban, bila ditemukan posko yang dijadikan diskotek dadakan. “Kami imbau masyarakat supaya tidak mendirikan diskotek dadakan. Kalau ada, kami akan tertibkan. Karena dari minuman keras bisa membuat mabuk, dari mabuk orang akan mudah tersinggung, sehingga ujung-ujungnya menyebabkan gangguan kamtibmas,” jelasnya.
Mengenai perayaan pesta kembang api di Ubud, Kompol Raka memastikan tidak ada secara terpusat seperti layaknya di kawasan pantai. Namun demikian, pihaknya tetap mengantisipasi pesta kembang api skala kecil. “Pesta kembang api tidak ada dan tidak boleh. Kalau pun ada, hanya yang kecil-kecil ukuran 2 inchi. Yang lebih dari itu tidak boleh. Ini demi keamanan bersama,” jelasnya. (Manik Astajaya/balipost)