DENPASAR, BALIPOST.com – Ajang Denpasar Festival (Denfest) ke-10 menyajikan berbagai aneka jenis kuliner. Masyarakat pun terlihat memadati setiap stand yang menyajikan makanan dan minuman. Kondisi ini mendapat perhatian serius dari jajaran Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar.
Mengecek kandungan makanan dan minuman agar terbesas dari zat berbahaya, Jumat (29/12), petugas BBPOM langsung melakukan pemeriksaan. Petugas mengambil beberapa sampel makanan yang memiliki warna cerah untuk dilakukan penelitian. Sedikitnya 18 sampel makanan yang diambil untuk dilakukan pengujian zat yang digunakan. Zat-zat yang berbahaya di antaranya pewarna merah (rodhamin B), formalin, serta boraks. Untuk mengetahui kandungan makanan, BBPOM menguji sampel yang diambil di antaranya krupuk, gula cair, mie, jamur, tahu, bakso, kentang. Setelah dilakukan pengujian, semua sampel yang diuji, dinyatakan negatif zat berbahaya.
Plt Kepala BBPOM Denpasar Eka Ratnata yang ditemui disela-sela pemeriksaan mengatakan, tujuan kedatangannya untuk memeriksa makanan yang dijual apakah aman atau tidak di ajang Denfest. Selain itu, pengecekkan ini atas dasar permintaan dari Assiten II Setda Kota Denpasar, Ngurah Jimmy Sidarta. “Diuji di tempat. Jadi mengetahui apakah barang-barang atau makanan di sini aman atau tidak,” katanya.
Eka mengungkapkan jumlah makanan yang diambil menyesuaikan dan jika ditemukan ada yang menggunakan zat berbahaya akan langsung diamankan. Tentunya, pedagang yang menjual pun akan ditelusuri, apakah diproduksi sendiri atau menjual barang orang lain.
“Jika kami temukan produk yang tidak boleh, pasti kami amankan. Agar tidak sampai ke masyarakat. Untuk saat ini kami lihat hasil hari ini. Kalau kemungkinan produk tidak memenuhi ketentuan mungkin kami turunkan lagi,” ucapnya.(asmara/balipost)