Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali diprediksi akan diguyur hujan hingga Februari 2018. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar memprediksi akan berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Oleh karenanya, Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Drs.M. Taufik Gunawan, Dipl.,SEIS., menghimbau ke masyarakat, nelayan, maupun para pelaku wisata Bahari untuk selalu waspada. Berhati-hati terhadap dampak bencana alam yang ditimbulkan, seperti banjir, genangan air, tanah longsor, pohon tumbang, angin kencang, dan kilat/petir, serta gelombang tinggi yang mencapai 2 meter lebih.

Baca juga:  Mencuri di Bandara, Dua WN India Ditangkap

Taufik mengatakan yanh paling diwaspadai adalah ketika potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat, serta tinggi gelombang laut mencapai 2 meter atau lebih di perairan Selatan Bali. Karena potensi hujan seperti ini, paling berbahaya dan menyebabkan bencana alam secara tiba-tiba. “Apalagi ini menjelang liburan menyambut tahun baru 2018,” ujar Taufik Gunawan, Sabtu (30/12).

Berdasarkan analisa pemodelan cuaca, dijelaskan, kondisi cuaca wilayah Bali hingga 3 hari ke depan pada umumnya hujan ringan-sedang. Angin akan bertiup dari arah Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan berkisar antara 8 – 35 km/jam.

Baca juga:  Pariwisata Bali Terlalu Kapitalistik

Sementara itu, tinggi gelombang laut diperairan Utara Bali berkisar antara 0.5-1.5 meter dan Perairan Selatan Bali berkisar antara 1.0-3.0 meter. Sedangkan di Perairan Selat Bali berkisar antara 0.5-3.0 meter dan Perairan Selat Lombok berkisar antara 0.5-3.0 meter.

Kondisi ini disebabkan oleh suhu muka laut di perairan Bali dan sekitarnya berkisar antara 28-29 C, dengan massa udara basah terkonsentrasi pada lapisan permukaan hingga lapisan 200 mb. Kondisi ini mendukung pembentukan awan hujan di atas wilayah Bali. “Selain itu, kondisi ini juga disebabkan adanya daerah belokan angin di sekitar Bali sehingga memberikan kontribusi terhadap pengangkatan massa udara dan potensi pertembuhan awan,” terang Taufik. (Winatha/balipost)

Baca juga:  Kehilangan Guru Besar Etnomusikologi, ISI Sampaikan Duka Cita Mendalam
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *