MANGUPURA, BALIPOST.com – Meskipun sempat terdampak oleh erupsi Gunung Agung, sepanjang tahun 2017, jumlah penumpang yang melalui Bandara Ngurah Rai masih lebih tinggi dibanding 2016. Jumlahnya mencapai lebih dari 20 juta penumpang, lebih banyak dibandingkan dengan 2016 yang hanya 19,985 juta penumpang.
Di 2018, pihak Angkasa Pura I seperti yang dikatakan General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi, mengharapkan ada peningkatan seiring dengan akan dilakukannya penambahan apron. “Kami perkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 8 persen lebih di tahun 2018 ini. Jumlah ini tentu disesuaikan dengan kondisi seperti sekarang ini. Kita optimis dengan kondisi Gunun Agung, jumlah kunjungan bisa terus meningkat,” ujar Yanus.
Pihaknya juga berharap pariwisata Bali akan semakin meningkat. Karena, akhir tahun 2018 akan ada event besar yaitu IMF Annual Meeting. Tentu menurutnya tantangan akan semakin besar.
Beberapa fasilitas yang ada di Bandara Ngurah Rai harus segera dibangun untuk menunjang kegiatan tersebut. Selain itu juga dilakukan pemindahan beberapa fasilitas. “Kami dapat tugas untuk menyelesaikan apa yang diharapkan pemerintah dalam menunjang kegiatan IMF 2018,” pungkasnya.
Tepat pada saat pengujung tahun 2017, Minggu (31/12), jajaran manajemen Bandara Ngurah Rai melepas penumpang pesawat Emirates (EK 399) tujuan Dubai. Sementara itu penumpang yang datang pertama di 2018, Senin (1/1) juga mendapat sambutan meriah dari seluruh jajaran manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai. Bahkan, penumpang QZ537 dari Perth yang mendarat di Bali pukul 00.03 Wita disambut tari Maskot Angkasa Pura I dan tetabuhan gamelan Bali.
Dikatakan Yanus Suprayogi, penumpang adalah yang paling utama dari seluruh entitas pelayanan di bandara. Mereka adalah first and most valuable customer. Oleh karena itu, saat moment spesial seperti malam pergantian tahun ini, pihaknya ingin memberikan yang spesial kepada para penumpang.
Pengalaman pertama yang menyenangkan saat di bandara secara efektif membantu meningkatkan mood wisatawan. Terlebih bagi mereka yang menghabiskan berjam-jam perjalanan untuk sampai ke Bali. “Kegiatan seperti ini bisa menjadi mood booster dan menjadi awal liburan yang menyenangkan,” katanya. (Yudi Karnaedi/balipost)