Bayi Lahir saat Nyepi
Direktur BRSUD Tabanan, dr. Nyoman Susila. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Sepanjang tahun 2017, pasien yang mendapatkan perawatan di layanan rawat inap BRSU Tabanan mengalami perubahan dari infeksi menjadi non infeksi. Penyakit infeksi seperti DBD dan diare tahun ini tidak menduduki peringkat atas dimana DBD hanya berada di posisi ke-4 dan dehidrasi di posisi ke 10.

Untuk tahun 2017, pasien rawat inap di BRSU lebih banyak didominasi oleh kasus non infeksi yaitu melahirkan spontan diperingkat pertama menyusul melahirkan dengan operasi dan hyperbilirubinea di posisi dua dan tiga.

Baca juga:  Sasar WNA, Pengedar Narkoba Langka Ditangkap

Jika dilihat dari data, jumlah kunjungan 10 besar kasus terbanyak di BRSU adalah melahirkan spontan (605), melahirkan dengan operasi (475), hyperbilirubenia (475), DBD (383), kasus paru kronik (381), bayi lahir prematur (374), trauma kepala (349), pneumonia (335), melahirkan berencana dengan caesar (332), dan dehidrasi (328).

Direktur BRSU Tabanan, dr. Nyoman Susila, Senin (1/1) mengatakan perubahan kasus ini bisa terjadi karena penanganan kasus infeksi saat ini sudah lebih banyak dan lebih dahulu tertangani di layanan primer seperti puskesmas, klinik, maupun dokter keluarga. “Karena kasus sudah tertangani di layanan primer maka hanya kasus yang memerlukan rujukan saja yang dirawat di BRSU,” ujarnya.

Baca juga:  Simak, Cara Penularan dan Pencegahan Coronavirus

Turunnya kasus infeksi ini dan lebih banyak ditangani di layanan primer menunjukkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat untuk tidak langsung membawa keluarganya yang sakit langsung ke BRSU tetapi ke layanan primer terlebih dahulu. Selain itu penurunanya ini juga disebabkan mulai sadarnya masyarakat menerapkan PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat).

Sementara itu untuk kasus malam tahun baru, menurut Susila untuk kasus luka karena mercon tidak sebanyak tahun lalu dimana dari data hanya tiga orang korban saja yang dilarikan ke BRSU. Begitu pula untuk kasus laka karena mabuk tidak tercatat masuk BRSU pada malam tahun baru. “Untuk malam tahun baru yang tercatat hanya tiga kasus luka karena mercon. Semuanya kasus ringan dan dirawat jalan,” ujarnya. (Wira Sanjiwani/balipost)

Baca juga:  Desa Adat Baturinggit Cegah Penyebaran COVID-19 "Sekala" dan "Niskala"
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *