Tjokorda Bagus Oka dan Ketut Mandia. (BP/dok)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pascamendapat rekomendasi untuk maju dalam Pilkada Klungkung dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Tjokorda Bagus Oka dan Ketut Mandia langsung bergerak. Paket Bagia ini, Minggu (31/12) menyambangi Puri Agung Klungkung untuk meminta restu dan dukungan raja, Ida Dalem Semaraputra maupun angga puri lainnya supaya bisa memenangkan pertarungan melawan incumbent I Nyoman Suwirta dan I Made Kasta (Suwasta) yang diusung Partai Gerindra.

Tjokorda Bagus Oka mengungkapkan kedatangannya itu juga sekaligus menjelaskan bahwa yang mendapat rekomendasi adalah dirinya bersama Ketut Mandia yang merupakan Kader PDI-P sekaligus anggota DPRD Provinsi Bali. “Awalnya yang siap maju kan Tjok Agung. Sekarang kami berusaha menjelaskan bahwa yang dapat rekomendasi paket Bagia. Ini juga langsung dijelaskan Tjok Agung,” jelasnya.

Baca juga:  Puluhan Ribu Butir Telur Bebek Tanpa Surat Karantina Disita di Gilimanuk

Pria yang mendapat rekomendasi sebagai calon bupati ini juga menyatakan pertemuan akan dilakukan dengan angga puri lain. Kesiapannya untuk maju dalam hajatan politik lima tahunan itu akan diutarakan. “Kemarin saya dapat rekomendasi. Maka mulai sekarang bergerak ke puri-puri. Utamanya pada pasemetonan di Puri Agung Klungkung. Tujuannya memohon doa restu dan meminta dukungan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPC PDI-P Klungkung, Anak Agung Gede Anom mengungkapkan selain puri, penggalangan dukungan juga akan dilakukan pada pasemetonan maupun masyarakat. “Puri, pasemetonan, desa, keluarahan, dusun, banjar, semua kita datangi. Karena satu kesatuan keluarga. Bagaimana kita berjalan dalam perang kalau saudara tidak diajak,” ungkapnya.

Baca juga:  Puluhan Kasus Korupsi Dibidik, Dari Dugaan Gratifikasi hingga Pembangunan GOR di Bangli

Apa yang dilakukan paket Bagia itu ditanggapi santai incumbent, I Nyoman Suwirta, Senin (1/1). Menurutnya itu sah-sah saja, semasih sesuai aturan. “Saya sambil bertugas tentu juga menyampaikan apa yang sudah dilakukan. Saya tidak pernah berfikir apa yang dilakukan oleh orang lain. Sama-sama punya strategi, semasih tidak melanggar aturan. Saya kira sah-sah saja,” ungkapnya.

Ia pun menegaskan sampai saat ini hubungannya dengan kalangan puri masih sangat baik. “Saya lima tahun tinggal di Puri. Secara emosional lekat sekali. Apa yang sudah saya lakukan, Puri sudah tahulah,” tandasnya. (Sosiawan/balipost)

Baca juga:  Seniman Hanya Dipuji, Tapi Dipinggirkan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *