underpass
Sejumlah alat berat dioperasikan untuk pengerjaan proyek Underpass simpang tugu Ngurah Rai, Jumat (24/11). (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada 2018, dua lapangan usaha diyakini akan mengalami pertumbuhan positif. Pasalnya, pada tahun ini terdapat perhelatan besar yang akan digelar pada Oktober 2018.

Lapangan usaha yang diprediksi mengalami pertumbuhan ini adalah perdagangan dan konstruksi. Analis Bank Indonesia KPw Bali, Umran Usman memaparkan, sidang tahunan IMF-World Bank yang digelar pada Oktober 2018, akan memberikan stimulus atau dorongan terhadap berkembangnya pembangunan proyek-proyek.

Saat ini saja, sudah ada pembangunan underpass Ngurah Rai yang menghabiskan anggaran Rp 326 miliar. Perluasan apron Bandara Ngurah Rai menghabiskan dana Rp 1,34 triliun termasuk penambahan check-in counter, Benoa tourism port Rp 1,7 triliun, penyelesaian patung GWK Rp 450 miliar, dan penyelesaian TPA Suwung. Diperkirakan untuk infrastruktur, dana yang akan beredar mencapai Rp 5 triliun.

Baca juga:  Datangi Baleg DPR RI, Gubernur Koster Harap RUU Provinsi Bali Bisa Dibahas 

Meski sidang digelar Oktober, sebelumnya bahkan sejak Januari beberapa proyek mulai dikerjakan. Dengan adanya pembangunan beberapa proyek besar ini, sektor kontruksi akan tumbuh lebih tinggi.

Selain itu perdagangan juga akan tumbuh karena pengerjaan proyek tersebut membutuhkan bahan bangunan yang disuplai dari pedagang, sehingga sektor perdagangan akan tumbuh. “Underpass untuk pembebasan lahannya pakai APBD Badung, pembangunan konstruksinya pakai APBN. Benoa port pakai anggaran Pelindo 3. Jadi dari sisi permintaan akan tumbuh dari sisi konsumsi pemerintah,” bebernya.

Baca juga:  TNI-Polri Amankan Rapat Pleno KPU Kota Denpasar

Seiring dengan bertumbuhnya konsumsi pemerintah, konsumsi rumah tangga juga akan tumbuh. Karena tahun 2018, Upah Minimum Provinsi (UMP) akan naik 8,71 persen. “Lebih tinggi dari tahun lalu yang naik 8,36 persen,” imbuhnya.

Stimulus UMP juga akan mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga. Karena daya beli masyarakat semakin tinggi. Sehingga konsumsi RT meningkat. Apalagi prediksi inflasi tahun 2018 akan berkisar 3 plus minus satu. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Terdakwa Pembunuhan Malam Tahun Baru Dituntut 13 Tahun
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *