AMLAPURA, BALIPOST.com – Akses jalan menuju Pasar Karangsokong sudah bertahun-tahun rusak. Kerusakan nampak saat masuk dari barat dengan banyaknya lubang-lubang besar hingga ke tengah pasar.
Sudah berulang kali, warga yang merupakan pengunjung pasar dan pedagang mengeluhkan hal ini. Namun, sayangnya kerusakan jalan ini tak kunjung diperbaiki. Padahal, akses jalan ini hanya sekitar 200 meter.
Kecelakaan paling sering terjadi saat musim hujan. Sebab, lubang yang ada di tengah jalan saat hujan terisi air dan membuat warga yang mengendarai sepeda motor lupa jika ada lubang di tengah jalan. Akibatnya, ketika pengunjung melintas menggunakan sepeda motor ada yang terperosok. “Tadi ada lagi yang terpelanting dari motornya, setelah melintas di kubangan jalan itu. Kejadian seperti ini sudah tiap hari terjadi. Apalagi, saat musim hujan seperti sekarang,” kata salah satu pedagang di sekitar jalan rusak ini, Kadek Ari Widiani, Selasa (2/1).
Pedagang lainnya juga mengeluhkan hal serupa. Pedagang sendiri sudah terbiasa saat melintas di jalan rusak ini. Tetapi, bagi pengunjung yang belum pernah ke pasar itu, biasanya langsung menjadi korban.
Dulu atas dasar inisiatif pedagang di sekitarnya, jalan berlubang ini sempat ditimbun dengan tanah seadanya. Tetapi, setelah musim hujan datang lagi, lubang justru makin dalam dan belakangan semakin sering memakan korban. “Herannya, masih ada jalan rusak separah ini di tengah kota. Padahal rusaknya tak terlalu panjang, tetapi dampaknya sering bikin pengunjung pasar celaka,” keluh pedagang lainnya, Wayan Sumiati.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Karangasem, I Gusti Ngurah Suarta, mengatakan pengelolaan pasar di Karangasem memang menjadi tanggung jawab OPD nya. Tetapi, untuk urusan akses jalan, itu menjadi kewenangan Dinas Perhubungan. “Saya sudah sering sampaikan, masalah jalan masuk pasar yang penuh kubangan itu. Masalah ini juga sudah sering saya sampaikan ke Kadis Perhubungan,” katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Karangasem Ida Bagus Suastika, dihubungi, Selasa (2/1) kemarin, belum bisa memberikan penjelasan. Beberapa kali dihubungi nomor handphonenya, tidak bisa terhubung. (Bagiarta/balipost)