SEMARAPURA, BALIPOST.com – Langkah Tjokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia (Bagia) untuk bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) melawan Nyoman Suwirta-I Made Kasta (Suwasta) harus mengorbankan jabatan yang sebelumnya telah digeluti. Tjok Bagus harus berhenti menjadi dosen di Fakultas MIPA Universitas Udayana.
Mandia harus mengakhiri karirnya sebagai anggota DPRD Provinsi Bali. Pada Kamis (4/1), Mandia menyatakan sudah siap menjalani konsekuensi secara lahir bathin. Bahkan, surat pernyataan pengunduran diri sudah dipersiapkan sebelum mendaftar ke KPU Klungkung yang direncanakan berlangsung 8 Januari. “Saya punya karma dan harus dijalani. Urusan menang dan kalah, itu urusan Tuhan. Yang penting saya siap bertarung seribu persen,” ungkapnya.
Tjok Bagus pun menyatakan demikian. Siap mundur menjadi dosen dengan mengambil pensiun dini. “Kalau saya sudah ditetapkan menjadi Cabup Klungkung, maka saya harus pensiun dini,” katanya ketika dikonformasi di Puri Klungkung belum lama ini.
Ketua KPU Klungkung, I Made Kariada mengungkapkan surat pernyataan pengunduran diri dari jabatan sebelumnya harus diiajukan saat pendaftaran bakal calon berlangsung. Maksimal lima hari dari itu, diikuti dengan penyampaian surat yang menyatakan pengunduran diri telah diproses oleh instansi tempatnya mengemban tugas. “Terakhir, tiga puluh hari sebelum pencoblosan, harus sudah ada keputusan pengunduran dirinya,” ungkapnya.
Berbeda dengan paslon petahana, tidak perlu mengundurkan diri. Namun hanya menjalani cuti pada masa kampanye yang berlangsung 15 Februari hingga 23 Juni.
Sementara itu, terkait pendaftaran bakal calon, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan partai politik membahas persyaratan yang harus dilengkapi. “Dokumen, teknis pendaftaran, siapa saja yang boleh masuk ruangan, sudah dijelaskan. Pendaftaran dijadwalkan 8 sampai 10 Januari,” tandasnya. (Sosiawan/balipost)
