SEMARAPURA, BALIPOST.com – Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Klungkung dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali semakin dekat. Sederet partai sudah menyatakan pilihan untuk mengusung calon yang akan bertarung.
Guna menggalang dukungan untuk bisa meraih kemenangan, tak menutup kemungkinan akan muncul praktek money politic. Namun, mewujudkan demokrasi cerdas, pemilih diharapkan tak terkecoh hal demikian. “Kalau ada yang melakukan itu, masyarakat jangan menerima,” tegas Kapolres Klungkung, AKBP. Bambang Tertianto, Kamis (4/1).
Mengantisipasi munculnya aksi itu, sosialisasi ke masyarakat telah dilakukan, sejalan dengan mulainya tahapan pemilihan. Langkah ini langsung melibatkan tim yang sebelumnya telah terbentuk. “Ini (money politik-red) kan gayung bersambut. Ada memberi, ada menerima. Kalau menolak, tentu tidak terjadi,” ungkapnya.
Jika ditemukan indikasi itu, tindakan tegas dipastikan siap mengganjar. “Kalau terjadi, tindakan sesuai aturan kami ambil,” sebutnya.
Sementara itu, terkait potensi terjadinya kerusuhan saat pemilihan, belum terlihat. Namun demikian, pihaknya tetap melakukan persiapan pengamanan sejak dini. “Simulasi ini sebagai bentuk persiapan kami untuk menghadapi pemilihan nanti,” terang perwira melati dua di pundak ini.
Antisipasi juga dilakukan dengan sosialisasi secara berkelanjutan. Diharapkan mendapat dukungan dari pemerintah desa maupun steak holder lainnya. “Kami percaya masyarakat Bali sangat santun. Cinta Damai. Tetapi kami sebagai pihak yang punya tugas untuk mengamankan, tetap melakukan persiapan,” tandasnya.
Pengamanan hajatan politik lima tahunan ini, sedikitnya ada 558 personil yang diturunkan Polres Klungkung. Itu termasuk back up dari Polda Bali. (Sosiawan/balipost)