BANYUWANGI, BALIPOST.com – Bupati Banyuwangi,Jatim, Abdullah Azwar Anas akhirnya buka suara terkait foto “panas” yang menderanya hingga berujung pengunduran diri dari pilgub Jatim. Menurut Anas, pihaknya belum mengetahui siapa yang mengirimkan foto syur tersebut.
Meski sangat dirugikan dengan foto tersebut, Anas masih enggan membawa kasus itu ke polisi. Alasannya, merebaknya foto itu kental muatan politis. “Politik itu bukan benar atau salah. Kalau mau melapor, ini waktunya pendek. Tapi, kita akan lihat nanti,” kata Anas didampingi istrinya Ipuk Fiestiandani di halaman Pemkab Banyuwangi, Senin (8/1).
Anas mengaku bukan kali ini menerima teror yang mengarah pembunuhan karakter. Bahkan kata Anas, pihaknya pernah dikirimi foto yang lebih “panas”, termasuk ke istrinya.
Bagi kalangan politisi kata dia, pasti memahami kondisi ini. Ketika ada yang ingin memperluas jaringan, imbuhnya, pasti akan mendapatkan tantangan. Anas memastikan penyebaran foto ini sebagai bagian kampanye gelap.
Karena itu, untuk menghormati para ulama dan tokoh pihaknya memilih mengembalikan mandat pilgub. Alasannya, tidak ingin menjadi beban dan demi kepentingan yang lebih besar. Menurut Anas, pilgub sejatinya adalah festival ide dan gagasan. Karena itu, imbuhnya, jangan sampai dikotori dengan aksi kampanye gelap.
Meski tak jadi maju pilgub, Anas mengaku banyak panen dukungan. Sejumlah Bupati, termasuk Walikota Surabaya menghubunginya dan memberikan banyak masukan.
Batal maju pilgub, Anas memastikan akan melanjutkan prioritas pelayanan masyarakat Banyuwangi. Seperti program rantang kasih dan uang saku bagi siswa miskin. Termasuk, mengembangkan bandara dengan mendorong penerbangan internasional dari Blimbingsari bersama pihak swasta.
Anas juga memberikan apresiasi kepada warga Banyuwangi yang menguatkan dirinya kembali membangun Banyuwangi. Seperti ramai diberitakan, Anas yang sedianya maju menjadi calon Wagub Jatim memilih mundur. Sikap ini dipicu merebaknya foto “panas” yang diduga dirinya. Dalam foto yang beredar Anas duduk di dalam mobil mewah, tangannya memegang paha wanita yang terlentang. Di dekatnya ada botol minuman. (Budi Wiriyanto/balipost)