pengungsi
Pengungsi di GOR Swecapura, Klungkung. Pascapenurunan radius bahaya erupsi Gunung Agung, sudah banyak yang pulang. (BP/dok)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pasca Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan batas radius berbahaya erupsi Gunung Agung menjadi 6 kilometer, arus kepulangan pengungsi di Kabupaten Klungkung terus berlanjut. Hingga, Selasa (9/1), yang tersisa sekitar separuh dari jumlah awal.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, Putu Widiada menjelaskan pengungsi yang masih bertahan sebanyak 6.986 jiwa yang tersebar di 37 desa/kelurahan. Angka tersebut mengalami penurunan dar angka awal yang mencapai 11.282 jiwa. “Kepulangan terus berlanjut. Tenda sudah banyak yang kosong,” jelasnya.

Baca juga:  Radius Berbahaya Erupsi Gunung Agung Diturunkan

Disampaikan lebih lanjut, kepulangannya itu diilakukan secara mandiri. Pemkab tidak lagi menyiapkan angkutan seperti sebelumnya saat terjadi penurunan status gunung dari awas ke siaga. “Kami juga ingin melihat pengungsi mandiri. Kepulangan tidak difasitasi,” sebutnya.

Diperkirakan, pengungsi yang kembali ke kampung halaman terus beranjut, mengingat masih banyak yang tinggal diluar radius 6 kilometer. “Kemungkinan yang tinggal diradius enam kilo sekitar tiga ribu orang,” sebutnya.

Baca juga:  Kepesertaan JKN KIS Ganda, Salah Satu Nomor Keanggotaan akan Dinonaktifkan

Langkah untuk bisa pulang tak menjadikan pengungsi tenang. Seperti halnya I Wayan Darta asal desa Duda Kecamatan Selat. “Sekarang pulang dulu. Katanya sudah boleh. Kalau rasa khawatir pasti ada. Nanti kalau tidak aman, mengungsi lagi,” ucapnya. (sosiawan/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *