MANGUPURA, BALIPOST.com – Pengeroyokan oleh massa terhadap anggota Dalmas Polda Bali, Bripada Wayan Mulyadi (21) di Banjar Sibang, Desa Jagapati, Abiansemal, Badung, Selasa (9/1) kemarin. Mulyadi dikeroyok saat hendak memotret PNS berinisial Putu Ar (55) di dekat toko sembako.
Kapolsek Abiansemal Kompol Nyoman Weca mengatakan, awalnya Ar yang informasinya PNS di Gianyar ini membeli beras di toko milik Ni Ketut Paing (29). Ar membeli beras satu karung seharga Rp 150 ribu, tapi dia hanya membawa uang Rp 100 ribu. Kekurangannya, Ar menyerahkan kartu nama dan STNK sepeda motor.
“Saat dicocokan STNK dengan sepeda motor dibawa Ar ternyata tidak cocok. Saat itu Ar langsung kabur sambil membawa beras tersebut,” tegasnya.
Ni Ketut Paing langsung teriak maling dan kebetulan saat itu ada upacara ngaben. Warga yang mendengar teriakan itu langsung menangkap Ar dan menghajarnya.
Pada saat bersamaan datang Bripda Mulyadi tiba di TKP. Waktu itu ia datang dari rumah temannya. Mulyadi beralamat di Jalan Lembu Sora, Denpasar ini, melihat Ar berlumuran darah akibat dikeroyok massa. “Waktu itu Mulyadi bertanya kepada seorang warga, ada apa pak? Sambil mengeluarkan HP,” kata mantan Kasat Binmas Polresta Denpasar ini.
Belum sempat mengambil gambar pakai HP, Mulyadi langsung dikeroyok massa. Akibatnya Mulyadi mengalami luka pada hidung dan bibir sebelah kiri.
“Kasus penipuan dilakukan Ar dan pengeroyokannya ditangani Polsek Abiansemal. Sedangkan pengeroyokan anggota ditangani Polres Badung,” ujarnya.
Kapolres Badung AKBP Yudith Satriya Hananta saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. “Kami masih dalami penyebab kejadian ini. Termasuk kasus pengeroyokannya,” tegasnya.(kerta negara/balipost)