SINGARAJA, BALIPOST.com – Jika sebelumnya setiap perbaikan jaringan listrik, PLN melakukan pemadaman sementara. Namun sekarang kondisi yang merugikan konsumen itu, dikatakan General Manager PLN Distribusi Bali Nyoman Swarjoni Astawa saat menghadiri Apel K-2/K-3 dan Workshop Refreshment PDKB di Lovina, Jumat (12/1), mulai dapat ditangani dengan bertahap.

Hal ini bisa diatasi dengan dibentuknya tim Pengerjaan Dalam Bertegangan (PDKB). Tim khusus ini sekarang mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan jaringan atau pergantian peralatan tanpa memutus aliran listrik.

Tim PDKB yang sudah dibentuk di tiga wilayah PLN Disdtribusi Bali. Hal itu sebagai wujud menjaga kontinyuitas pelayanan listrik di Bali.

Lebih jauh Swarjoni mengatakan, PLN Distribusi Bali mengawali membentuk tim PDKB ini mulai 1993 yang lalu. Saat dibentuk, tim PDKB itu memang sudah bisa mengerjakan beberapa item pekerjaan (IK) dengan peralatan yang sudah diisolasi. Artinya, pada awal-awal pembetukannya, tim PDKB dalam melaksanakan pekerjaanya maish menggunakan sistem berjarak.

Baca juga:  PLN Segel Listrik di KRB untuk Cegah Korsleting

Sejalan dengan komitmen dan semangat tim PDKB dalam meningkatkan inovasinya, sekarang sudah mampu melaksanakan IK dengan menyentuh langsung jaringan listrik bertegangan hingga 20 ribu volt. Dengan kemajuan dan dedikasi personel PDKB tersebut, perbaikan jaringan atau pergantian peralatan di gardu PLN, tidak perlu lagi melakukan pemadaman sementara. “Komitmen PLN dalam menjaga kontinyuitas pelayanan listrik di Bali. PDKB ini dibentuk agar ketika pemeliharaan atau mengganti alat konsumen tidak terganggu karena pemadaman. Petugas PDKB kami bisa melakukan IK-nya tanpa memutus listrik dan bisa menyentuh langsung tegangan listrik hingga 20 ribu volt,” katanya.

Kendati keahlian dan dukungan peralatan yang sudah memadai, namun  beberapa IK belum bisa dikerjakan oleh personel PDKB PLN. Hal ini karena kendala teknis di lapangan dan setelah dipelajari ternyata IK tersebut memang tidak memungkinkan ditangani tanpa harus memutus listrik.

Baca juga:  Realisasi Bali Crossing Tunggu Penlok dari Pemprov

Model pekerjaan tersebut seperti pergantian tiang. Belum ditemukan inovasi oleh PDKB agar ketika akan mengganti tiang tidak sampai melakukan pemadaman sementara di suwatu wilayah jaringan PLN. “IK yang sudah dapat ditangani dengan PDKB sudah mencapai 75 dan memang maish ada yang belum bisa ditangani dengan PDKB ini. Ini tantangan bagi kami dan PDKB untuk terus berinovasi untuk menemukan tehnik agar IK yang belum bisa dikerjakan dengan PDKB itu dan kami yakin ke depan IK yang belum di-cover akan ada inovasinya,” jelasnya.

Terkait kondisi kelistrikan di Bali, PLN sejauh ini mengklaim sudah memiliki cadangan listrik yang memadai dan bahkan melebihi persentase cadangan listrik yang diwajiban. Pasokan listrik di Bali saat ini tercatat sebesar 1.260 Mega Watt (MW).

Baca juga:  Puluhan KK di Ban Belum Teraliri Listrik

Pasokan itu dihasilkan dari PLTU Celukan Bawang sebesar 380 MW, PLTGU Pemaon 80 MW, pembangkit di Pesanggaran 360 MW, dan pasokan dari jaringan Kabel Bawah Laut 320 MW. Kalau berdasarkan perhitungan beban puncak di 2017 lalu sebesar 854 MW dan tahun ini diperkirakan naik menjadi 880 MW, maka pasokan listrik di Bali tergolong aman.

Bahkan, di Bali masih memiliki cadangan listrik sebesar 45 persen dari asumsi beban puncak di tahun ini. “Dari sisi pasokan kita cukup dan listrik aman. Dari total cadangan lsitrik sekarang melebihi cadangan listrik minimal 35 persen,” tegasnya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *