SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pemkab Klungkung kembali mengusulkan permohonan bantuan dana ke pemerintah pusat untuk meloloskan pembangunan lima proyek di Kecamatan Nusa Penida. Hal tersebut disebabkan minimnya anggaran yang dimiliki daerah.
Di sisi lain, pembangunan tersebut sangat perlu dilakukan. Salah satunya untuk mendukung sektor pariwisata.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang) Klungkung, I Wayan Wasta, Jumat (12/1) menyatakan proyek yang diusulkan ke pusat, yakni jalan lingkar. Pada 2015 sudah dilakukan kajian larap.
Dinyatakan lahan yang dibebaskan mencapai 60 hektar dengan asumsi jalan yang dibangun sepanjang 30 kilomenter dengan lebar 20 meter yang melintasi Desa Sakti, Bungamekar, Batumadeg, Batukandik dan Sekartaji. Anggaran yang diperlukan mencapai Rp 60 miliar dengan estimasi harga tanah Rp 10 juta per are. Selain itu, anggaran yang diperlukan untuk pembangunan fisik sebesar Rp 377,4 miliar.
Angka ini sudah termasuk untuk mendukung perbaikan jalan eksisting yang panjangnya mencapai 30 kilometer. Selain itu, ada pula pembangunan jembatan baru penghubung Nusa Ceningan dan Lembongan yang membutuhkan anggaran sekitar Rp 65 miliar.
Review Detail Enginering Design (DED)-nya sudah dilaksanakan pada 2013 dan pada 2014 dilanjutkan dengan UKL-UPL. “Ada juga peningkatan jalan kabupaten yang membutuhkan anggaran sekitar Rp 75,4 miliar. Begitu juga pemenuhan air bersih yang kini masih menjadi persoalan. Itu direncanakan ada pengembangan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) yang memanfaatan mata air. Perlu anggaran sekitar Rp 24 miliar,” ungkapnya.
Selain infrastruktur yang menyentuh langsung pada kebutuhan masyarakat, usulan juga dilakukan untuk Pembangunan tanggul pengamanan pantai. FS dan DED-nya disiapkan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.
Anggaran yang diperlukan sekitar Rp 179,4 miliar. Sebagai daerah kepulauan, pembanguan pelabuhan segi tiga emas yang berlokasi di Desa Pesinggahan Kecamatan Dawan, Dusun Sampalan Desa Batununggul, dan Bias Munjul Nusa Ceningan juga tetap masuk sebagai skala prioritas.
Bahkan untuk di Dusun Sampalan, pembahasan finalisasi Master Plan dan DED sudah berlangsung. “Pembangunan untuk ketiganya, diperkirakan menelan anggaran Rp 155 miliar,” jelasnya.
Pejabat dari Gianyar ini mengungkapkan usulan itu sudah disampaikan sejak 2016, namun tak kunjung mendapat tanggapan. Menurutnya, pembangunannya sangat perlu dilakukan untuk mendukung Nusa Penida sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Ditambahkan pula, jika usulan itu mendapatkan lampu hijau, kembali dilakukan review perencanaan untuk mengetahui anggaran terbaru yang diperlukan. (Sosiawan/balipost)