GIANYAR, BALIPOST.com – Taman Kupu-kupu Kemenuh memiliki beragam kupu-kupu yang menarik untuk dilihat dan dipelajari. Tapi, yang menjadi ikonnya adalah Kupu-kupu Barong.
Pesonanya mampu menarik wisatawan mancanegara berkunjung ke Desa Kemenuh. Di desa yang terletak di Kecamatan Sukawati, Gianyar itu, kupu-kupu langka yang memiliki keindahan warna serta lebar sayap itu bisa ditemui.
Oleh karena itu, selain menjadi tempat wisata, Taman Kupu-kupu Kemenuh (Kemenuh Butterfly Park) juga menjadi tempat konservasi kupu-kupu barong. Tour guide Taman Kupu-kupu Kemenuh, Gusdek menuturkan, kupu-kupu ini terbilang langka lantaran hanya hidup selama lima hari.
Padahal siklus hidup mulai dari ulat kemudian menjadi kepompong dan kupu-kupu membutuhkan waktu 2 bulan.
Taman tersebut terdiri dari taman utama kupu-kupu, sudut air terjun buatan dilengkapi patung kupu-kupu dan jembatan buatan, larva breeding, dan rumah kepompong. Larva breeding adalah lokasi khusus untuk mengembangbiakkan ulat, sebelum menjadi kepompong.
Di area larva breeding hanya ditanaman pohon dadap/cangkring dengan beratap jaring. Di pohon inilah, ulat-ulat bergelantungan, memakan daun-daun dadap. Ulat akan berhenti makan ketika akan menjadi kepompong. Saat itulah, kepompong akan dipindahkan ke rumah kepompong, karena hujan dapat mempengaruhi siklus kehidupannya. Di rumah kepompong ini merupakan area yang berbeda dengan area lain karena tertutup atap.
Sehingga ketika hujan, area ini tidak akan terkena hujan. “Kalau musim hujan banyak kupu-kupu yang mati. Makanya kita rawat di rumah kepompong ini,” tuturnya.
Rumah kepompong itu jugalah yang menyelamatkan kupu-kupu barong yang hidupnya memang tak lama. Pengunjung yang datang kebanyakan wisatawan mancanegara.
Dominan tamu yang datang adalah warga negara asing. Hanya 5-10 orang wisatawan domestik. Kata Gusdek, tamu yang datang dominan wisatawan Eropa. Sementara tamu Cina yang merajai kunjungan wisman ke Bali biasanya datang bergrup.
Ratusan kupu-kupu tampak memenuhi taman tersebut. Ketika memasuki area taman, diantara tanaman bunga-bunga, kupu-kupu beterbangan kesana kemari. “Ini adalah sebuah rumah besar kupu-kupu,” kata seorang turis asal Arab.
Berjalan mengitari taman, pengunjung akan bertemu dengan sudut air terjun buatan. Kembali berjalan menelusuri jalan yang terbuat dari batu koral, maka pengunjung akan menemukan area larva breeding. Sekali mengitari area itu cukup membuat pengunjung puas, karena areanya tidak terlalu luas.
Keluar dari area larva breeding, jalur batu koral akan membawa pengunjung ke area rumah kepompong. Disitulah banyak kepompong bergelayut di sebuah media dari kayu. Dua kupu-kupu barong tampak menempel pada bekas rumah kepompongnya. Tanda kupu-kupu barong baru menetas. (Citta Maya/balipost)