PDAM
PDAM suplai air bersih ke warga. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Warga di tujuh dusun Desa Tembuku kesulitan air bersih sejak beberapa hari terakhir. Kondisi itu terjadi akibat jaringan pipa milik PDAM yang ada di Dusun Kedui desa setempat rusak tertimbun tanah longsor. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga, pihak PDAM telah menyuplai air bersih ke dusun-dusun yang terdampak.

Direktur PDAM Bangli I Wayan Gede Yuliawan Askara, Minggu (14/1) mengatakan, tanah longsor yang terjadi pada Jumat (12/1) mengakibatkan pipa PDAM ukuran 6 dim yang ada di Dusun Kedui tertimbun. Dampaknya pelayanan air bersih di tujuh dusun terganggu. Beberapa  dusun yang disebutkan terdampak yakni Tembuku Kelod, Tembuku Kawan, Penida dan dusun lainnya di kota kecamatan. “Sekitar 493 sambungan rumah terganggu,” katanya.

Baca juga:  Indonesia Komit Bangun Resiliensi Berkelanjutan

Terkait kerusakan jaringan pipa yang tertibun longsor, lanjut Yuliawan, pihaknya sudah melakukan upaya perbaikan sejak Sabtu lalu. Diperkirakan proses perbaikan pipa jaringan PDAM ini akan memakan waktu sekitar 15 hari. Perbaikan membutuhkan waktu cukup lama lantaran pipa yang harus diganti cukup banyak. “Panjang pipa 300 meter. Pipa yang harus diganti 50 batang dengan ukuran 6 dim,” ujarnya.

Sementara proses perbaikan dilakukan, Yuliawan mengatakan pihaknya telah menyuplai air bersih ke dusun-dusun yang terdampak sejak Sabtu (13/1). Hal itu dilakukan guna memenuhi kebutuhan air bersih warga. Suplai air dilakukan dengan menggunakan mobil tangki. Dalam sehari pihaknya mendroping air ke Tembuku hingga 5 tangki atau sekitar 25 ribu liter. “Bisa lebih itu dalam sehari, tergantung kebutuhan pelanggan,” terangnya.

Baca juga:  Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Karangasem Mulai Meningkat

Untuk memudahkan suplai air bersih, pihaknya sudah menyampaikan ke warga agar menyiapkan ember atau tempat penampungan air. Sehingga ketika mobil tangki datang, petugas PDAM tinggal mengalirkannya dari tangki. Sejauh ini belum ada kendala yang dihadapinya dalam suplai air bersih. “Malahan masyarakat jadi tertangani, air yang kita droping dimanfaatkan untuk masak dan minum. Sementara untuk mandi, warga sementara ini kebanyakan ke sungai,” imbuhnya. (dayu rina/balipost)

Baca juga:  PDAM Tutup Dua Mesin AMO

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *