NEGARA, BALIPOST.com – Cuaca buruk yang sering melanda di Selat Bali bekangan ini mengharuskan jalur penyeberangan Jawa-Bali itu buka-tutup. Selama sebulan terakhir, penutupan dilakukan beberapa kali sehingga menyebabkan penundaan penyeberangan.
Penutupan sempat terjadi pada Senin (15/1). Penyeberangan yang sebelumnya lancar, tiba-tiba harus dihentikan selama beberapa menit karena cuaca buruk.
Manajer Operasional ASDP Gilimanuk, Heru Wahyono membenarkan adanya penundaan pelayaran yang dimulai pukul 17.36 Wita tersebut. “Sekitar 19 menit dilakukan penundaan, karena jarak pandang di jalur penyeberangan yang terbatas,” terangnya.
Heru mengatakan penundaan ini wajib dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan juga upaya mengutamakan keselamatan para pengguna jasa. Pascaangkutan Natal dan Tahun Baru (nataru) lalu, arus penyeberangan dari Ketapang maupun Gilimanuk menurutnya sudah normal.
Para nahkoda wajib mengikuti himbauan untuk menghentikan pelayaran selama cuaca buruk. Untuk yang sudah berlayar diminta mengarahkan ke pelabuhan yang terdekat atau lokasi yang aman untuk mengapung. Sedangkan kapal yang masih bersandar di dermaga sementara diminta tidak melepaskan jangkar. “Semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan ketika cuaca buruk,” tambah Heru. (Surya Dharma/balipost)