MANGUPURA, BALIPOST.com – Persiapan pengamanan Pilkada 2018 terus dilakupan Polres Badung. Setelah menggelar simulasi Sistem Pengamanan Kota di Lapangan Umum Mengwi, Sabtu (13/1) lalu, selanjutnya dilakukan kegiatan sama di Lapangan Kopral Surem, Abiansemal, Senin (15/1).
Dalam simulasi tersebut petugas melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa yang anarkis. Simulasi tersebut diikuti seluruh personel Polres Badung dan diasumsikan terjadinya kericuhan pada saat pencoblosan surat suara di TPS.
Beberapa petugas yang berperan jadi pelaku bikin onar ingin melakukan pencoblosan. Padahal mereka tidak membawa kartu identitas. Selain memaksa ingin mencoblos, mereka melakukan pengerusakan di TPS dan melarikan kotak suara hasil pencoblosan sebelumnya.
Anggota Polres yang berjaga di TPS tersebut langsung mengamankan kotak suara dan menangkap pelaku. Diasumsikan adanya massa yang tidak terima dengan penangkapan tersebut. Mereka mendatangi Posko Gakkumdu untuk meminta rekannya dibebaskan.
Tim negosiator berupaya mengimbau agar massa tidak anarkis. Pasalnya massa yang datang ke Posko Gakkumdu membawa kayu dan batu.
Upaya negosiasi gagal, jumlah massa kian bertambah banyak dan semakin beringas. Anggota dari Unit Pengurai Massa langsung diterjunkan ke TKP dan mereka dilengkapi persenjataan pembubaran maupun pelumpuhan.
Massa tidak menghiraukan peringatan petugas untuk membubarkan diri. Terpaksa petugas melepaskan tembakan gas air mata dan mengamankan provokatornya. “Kegiatan ini merupakan serangkaian simulasi pengamanan pilkada,” kata Wakapolres Badung Kompol Supriadi Rahman.
Menurut Supriadi, pihaknya akan terus mengasah kemampuan personel dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Terutama terkait pengamanan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. “kami harapkan peran serta masyarakat untuk bersama-sama menciptakan Pilgub Bali 2018 aman dan kondusif,” ujarnya. (Kerta Negara/balipost)